Meninggal Usai Operasi Sesar

By nova.id, Kamis, 6 September 2012 | 12:56 WIB
Meninggal Usai Operasi Sesar (nova.id)

Meninggal Usai Operasi Sesar (nova.id)

"Ilustrasi "

Linda  Konkase (27) meninggal dunia setelah selesai menjalani operasi caecar di Rumah Sakit Umum (RSU) Prof. Dr. WZ Johannes Kupang.

Keluarga Linda diantaranya Bal Sasi dan saudara sepupu Linda, yang ditemui Pos Kupang di kediaman Linda, RT 02/01 Kelurahan Kelapa Lima, Kamis (6/9/2012), mengungkapkan mereka tidak tahu apa yang terjadi. Karena setelah operasi langsung meninggal.

"Yang kami tahu ini sudah ajalnya. Kami juga tidak menanyakan lebih lanjut. Pada waktu operasi kami berada di luar. Operasi ditangani oleh dokter Tobing. Entah gawatnya dimana, kami tidak tahu," ujarnya.

Namun mereka mengungkapkan, berdasarkan informasi bahwa Linda menderita serotinus.

"Perkiraannya melahirkan sekitar 17 Agustus tapi sampai 4 September, belum ada tanda-tanda dan Linda ambil rujukan dari puskesmas dan masuk ke RSU. Tanggal 5 September 2012 dioperasi dan setelah operasi langsung meninggal dunia," jelas Bal Sasi.

Sebelum masuk kamar operasi, lanjut keluarga lainnya, Linda sempat mengaku perasaannya tidak enak. "Kami sempat menguatkan hatinya untuk jangan takut karena ditangani oleh dokter ahli. Tetapi kami pikir ini sudah ajal meskipun kami tidak menyangka kalau Linda pergi secepat ini," ujar mereka. Jenazah Linda akan dimakamkan hari ini, Jumat (7/9/2012).

Sedangkan bayi berjenis kelamin perempuan yang dilahirkan selamat dan berat badannya 3,6 kg. "Saat ini bayi masih berada di ruangan bayi. Meskipun sudah bisa dibawa pulang tetapi kami belum bawa pulang karena masih dalam suasana duka," ujar mereka.

Secara terpisah, Wadir Pelayanan, Damita Palalangan melalui Kasubid Keperawatan 3 pada RSU Kupang, Yosias Here, SKP  juga mengakui kalau Linda meninggal setelah operasi.

"Dia mengalami serotinus yakni kehamilan biasanya berlangsung sampai 40 minggu tetapi ini sudah mencapai 42 minggu. Bayi dalam kandungannya masih belum turun, masih tinggi diatas panggul. Ada juga pasien yang serotinus melahirkan normal tetapi ini tidak bisa karena bayinya masih tinggi," jelasnya, saat ditemui secara terpisah, Kamis (6/9/2012).

Menurutnya, pasien tersebut adalah rujukan dari puskesmas. Pada kehamilan yang lebih dari usia kandungan terjadi tubuh menyedot kembali cairan dari bayi atau emboli cairan ketuban sehingga cairan itu menyumbat pembuluh darah.

                    .   

                      .

Pos Kupang