"Mama, Aku Kuat. Aku Tegar..." (2)

By nova.id, Selasa, 4 September 2012 | 01:20 WIB
Mama Aku Kuat (nova.id)

Mama Aku Kuat (nova.id)

"Disidang sebelumnya, beberapa keluarga korban, termasuk Maria (X) tampak akrab dengan Ermita (XX), tante Ani. (Foto: Sukrisna/NOVA) "

Bisnis Silaturahmi

Keluarga Ani sendiri belum bisa menanggapi soal rencana tuntutan perdata yang bakal dilayangkan sebagian keluarga korban. "Maaf, soal itu kami no comment dulu. Sekarang kami sedang konsentrasi dengan putusan Ani," kata Ermita yang saat lebaran lalu merayakan lebaran di Pondok Bambu bersama seluruh keluarga Ani yang lain. "Begitu usai salat Ied, kami semua langsung ke Pondok Bambu. Kami bawa opor, ketupat, kue, dan lain-lain. Pokoknya kami buat agar suasana lebaran tetap terasa dan Ani tak merasa sendiri."

Selama ini pihak keluarga memang selalu menjaga perasaan Ani yang diakui sedang mendapat ujian begitu berat. "Semua pasti ada hikmahnya. Dan mudah-mudahan itu membuat Ani makin baik," jelas Ermita yang juga terus menjaga hubungan baik dengan pihak keluarga korban.

Menurut Ermita, saat ini yang konsisten menjaga hubungan baik adalah keluarga Teguh dan Joni yang sama-sama berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Dua pria yang masih bersepupu ini, saat kejadian kehilangan empat keluarganya. Sementara Siti Mukharomah, istri Teguh yang luka-luka masih dalam perawatan hingga saat ini. Anak Joni, Keni Perdana Sakti, juga sempat mengalami gegar otak ringan.

Pihak keluarga Afriani dan keluarga Teguh dan Joni memang sudah ada kesepakatan. Pihak keluarga Ani akan membantu seluruh biaya pengobatan Siti dan Keni. "Kemarin Mas Teguh SMS, katanya Mbak Siti kontrol ke dokter. Nah, kami kirim biaya pengobatannya," tukas Ermita.

Sementara Keni, kata Joni, saat ini sudah tak perlu berobat lagi. "Soal hukum, kami menyerahkan ke polisi. Yang penting pihak keluarga Ani mau bertanggung jawab sampai Mbak Siti sembuh," kata Joni yang kini justru "berbisnis" dengan keluarga Ani. Joni mengakui memang punya usaha dengan keluarga Ani. "Tapi sebenarnya enggak gede, kok. Tujuannya agar kami tidak kehilangan kontak saja."

Sudah beberapa waktu belakangan ini, tiap bulan Joni membawa pakaian dalam wanita yang diproduksi tetangganya ke keluarga Ani. Sementara dari keluarga Ani, ia mendapatkan dagangan kosmetik dan parfum. "Seperti barter. Nilainya, sih, enggak besar. Hanya untuk menjaga silaturahmi."

 Sukrisna