Sehat dengan Gaya Hidup Organik (2)

By nova.id, Rabu, 29 Agustus 2012 | 04:18 WIB
Sehat dengan Gaya Hidup Organik 2 (nova.id)

Sehat dengan Gaya Hidup Organik 2 (nova.id)

"Bila tak sempat datang langsung, pembeli bisa menggunakan layanan pesan-antar.(Foto: Rini/NOVA) "

Koperasi Sahani 100 Produk Organik

Koperasi Sahani (Sahabat Niaga Petani) yang terletak di Jl Palagan 69B, Yogyakarta, jadi tempat yang patut dituju jika menginginkan berbagai produk organik. Sabun mandi yang terbuat dari susu sapi murni, misalnya, bisa didapatkan di sini. Produk organik lain yang jarang ditemui di toko lain, seperti kecap atau kaldu organik juga mudah ditemui di Sahani. Ada sekitar 100 produk organik yang ditawarkan Sahani, sudah termasuk 26 jenis sayur dan buah.

Untuk mendapatkan berbagai produk sehat ini, pembeli sungguh dimanjakan. Jika tak ada waktu untuk mengunjungi gerainya, layanan pesan-antar juga tersedia. "Biasanya mereka datang satu atau dua kali di awal, setelahnya pelanggan memilih layanan delivery," ujar Imam Hidayat, manajer koperasi yang dimiliki para petani ini.

Sahani yang berdiri sejak 1997 ini bermula dari program konsorsium yang dibentuk oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan para petani sebagai kelompok dampingan. Para petani ini diarahkan ke program organik yang baik bagi kesehatan masyarakat. "Mereka kebingungan menjual produk-produk organik ini. Saat itu, kan, produk organik belum familiar di masyarakat," lanjut Imam. Maka, dibentuklah KMFT (Kelompok Masyarakat Fair Trade) sebagai wadah.

Di awal berdirinya, memasarkan produk organik sungguh sulit. Dari 1.000 orang yang ditawari melalui telepon, hanya sekitar 50 yang setuju membeli produk organik. Ini tentu jauh berbeda dengan keadaan Sahani saat ini. Seiring dengan masyarakat yang makin paham akan pentingnya mengonsumsi produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan, "Pemasaran kami lakukan juga lewat situs www.sahani.org, telepon, dan surel."

Karena angka penjualan semakin meroket, para petani dengan suka rela menanam produk organik. Hasilnya, selain produk jadi lebih mudah sampai ke tangan konsumen, harganya juga jadi semakin murah. "Dulu selisih harganya lumayan besar, tapi kini sudah lebih murah. Untuk beras, misalnya, selisihnya hanya sekitar Rp 3 ribu dari beras non-organik," imbuh Lasmi Wayansari, pelanggan Sahani sejak 2007.

Sebagai dosen Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi, Lasmi memang menomorsatukan urusan kesehatan diri dan keluarganya. Maka, dari yang awalnya hanya belanja beras di Sahani, "Makin lama belanja produk lain juga."

Rini