Si Cantik Ini Dikritik Tak Beda dengan Hitler

By nova.id, Kamis, 24 Juli 2014 | 10:07 WIB
Si Cantik Ini Dikritik Tak Beda dengan Hitler (nova.id)

Si Cantik Ini Dikritik Tak Beda dengan Hitler (nova.id)

"Ayelet (wikipedia) "

Tabloidnova.com - Beberapa pekan ini dunia maya dihebohkan dengan kehadiran sosok seorang politisi cantik asal Israel yang dinilai telah mengungkapkan sebuah pernyataan yang sangat keji, berkaitan dengan konflik antara negaranya dengan Palestina, yang saat ini semakin memanas situasinya.

Tepatnya pada Senin (14/7) lalu, Shaked menuliskan pernyataan dalam laman Facebook-nya: "Di balik setiap teroris terdapatlah lusinan pria dan wanita, yang tanpa mereka terorisme di dunia ini tak akan terjadi. Mereka semua adalah musuh bebuyutan, dan darah mereka mungkin sudah mendidih hingga ke ubun-ubun.

Dan sekarang para ibu dari para martir itu telah mengirimi mereka bunga dan ciuman dari neraka. Mereka sudah pasti akan mendukung anak-anak mereka, tak ada jalan lain. Sehingga mereka sebaiknya harus pergi, sebab rumah mereka penuh dengan benih-benih ular berbisa. Jika tidak, akan ada lebih banyak ular-ular kecil lain yang akan tumbuh di sana."

Pernyataan penuh amarah inilah yang dianggap sangat keji oleh banyak pihak lantaran Shaked berpikir, para ibu di Palestina harus dibunuh karena sudah membesarkan para calon teroris (yang ia sebut sebagai ular-ular kecil berbisa).

Tanggapan atas penyataannya itu pun semakin gencar ditujukan kepadanya, dari seluruh dunia. Ada yang menyebutnya, ia adalah seorang wanita cantik tak berhati, atau politikus cantik yang bermulut keji. Sejak saat itulah, profil dirinya semakin banyak dicari orang. Mereka ingin tahu, siapa sebenarnya wanita ini.

Ayelet Shaked, adalah perempuan bernama asli Ayelet Ben Sahul, kelahiran Tel Aviv, 7 May 1976. Sebelum memulai kariernya, Shaked menempuh masa kuliah di Universitas Tel Aviv dan lulus sebagai sarjana ilmu komputer. Kemudian ia bekerja sebagai staf departemen penjualan di Texas Instruments.

Shaked lantas menikah dan memiliki dua anak, dan tinggal di Bavli. Dari tahun 2006 hingga 2008, ia kemudian menjadi pemimpin perusahaan untuk Benjamin Netanyahu. Dan dari tahun 2010 hingga 2012, ia meluncurkan gerakan My Israel bersama Naftali Bennett.

Pada Januari 2012, Shaked terpilih untuk menjadi koordinator Partai Likud, namun kemudian pada Juni 2012 ia memilih untuk mundur dari pekerjaannya. Dan pada 14 November 2012, ia berada di urutan ketiga dalam parlemen Israel, Knesset, namun setelah ia bergabung bersama HaIhud HaLeumi, ia ditempatkan pada posisi ke lima.

Ia lantas mendapatkan perhatian internasional dan kritik pedas selama Israel's Operation Protective Edge berlangsung, lantaran pernyataan yang ia posting di laman facebook-nya yang dapat memancing kemarahan lebih jauh seluruh warga Palestina.

Akibat pernyataannya itu, Perdana Menteri Tuki Tayyip Erdogan bahkan menyamakan Shaked layaknya Hitler. "Seorang wanita Israel mengatakan, para ibu di Palestina harus dibunuh. Seorang wanita Israeil (yang mengatakan itu) adalahs eorang anggota parlemen. Apa bedanya mental dia dengan seorang Hotler? Andai pernyataan ini dikatakan dari pihak Palestina, seluruh dunia sudah akan menganggapnya sebagai hal paling buruk" ujarnya mngkritik ucapan Shaked.

Namun Shaked seolah membela diri, dalam status barunya di laman Facebook ia kembali menulis, apa yang ia utarakan sebelumnya sudah mendapat interpretasi yang salah dari orang-orang yang membacanya.

Intan/Tabloidnova.com