Saat diwawancarai terpisah oleh tabloidnova.com, NA pemilik prostitusi online, mengaku memulai usahanya sekitar setahun lalu. NA diajak rekannya HD (operasional lapangan). "Saya kenal website sama pengelolanya. Awalnya karena kepepet kebutuhan saja," ungkapnya sembari tertunduk.
NA mengaku tidak memiliki usaha lain dan bisnis ini cukup mengisi pundi-pundi keuangannya. Dalam sehari, NA bisa mendapat paling banyak 10 juta untuk penghasilan kotor, belum dibagi dengan 2 rekannya. Tentunya ini semakin membuat pundi-pundinya kian gemuk. Apalagi pelanggan NA bukan hanya orang biasa, eksekutif juga banyak mengingat lokasi yang disediakan juga di hotel berbintang yang cukup ternama.
Dikonfirmasi soal cara mendapatkan sekitar 10 PSKa (berdasarkan profil yang ada di website), NA berkata "Saya cari dari anak-anak yang lama ngenal-ngenalin dan akhirnya didaftarin sama pengelola (RW, operator website)."
Soal tempat tinggal PSK selama ini, NA mengaku tidak terlalu tahu karena selama ini tugasnya hanya memastikan kondisi anak-anaknya selesai bertugas. Sedangkan yang mencari dan mendaftar para wanita adalah operator (RW dan HD).
Atas aksinya, NA dan komplotan diancam pasal melanggar aturan pidana informasi dan transaksi elektronik serta pelanggaran tata tertib umum (pasal 2 ayat 1 UU no.23 Th.2007 atau pasal 27 ayat 1 UU no.11 Th 2008 dan pasal 506 KUHP) dengan ancaman bs 5 tahun ke atas.
Laili