"Memang ada kecenderungan dari masyarakat umum, ini terkait masalah moral dan keteladanan,' kata Linda ketika dikonfirmasi pers di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa (27/11/2012) petang.
Keteladanan, lanjutnya, dimulai dalam keluarga. Keteladanan seorang istri dan seorang suami, juga penting untuk masalah anak-anak.
"Karena, concern saya adalah untuk perempuan dan anak. Tapi, kami berharap keteladanan-keteladanan ini selalu kita mulai dari keluarga," imbuhnya.
Menurut Linda, kaum perempuan harus terus mendorong upaya pemberdayaan perempuan, supaya lebih paham akan hak-haknya.
"Makanya kami mendorong wajib belajar 12 tahun, dalam upaya mengurangi terjadinya pernikahan usia dini di bawah 18 tahun. Itu salah satu caranya, karena pendidikan adalah faktor yang sangat penting," tuturnya.
Keluarga, menurut Linda, juga harus mendukung hal ini. "Kami bicara secara umum, karena secara spesifik kami tidak bisa lakukan tindakan. Kalau memang dilakukan upaya hukum, ya supaya dilakukan upaya hukum," ucapnya.
Bupati Garut Aceng HM Fikri menjadi perguncingan dalam beberapa hari terakhir. Bupati berusia 40 tahun menikahi seorang gadis berinisial FO (18), secara siri.
Aceng kemudian menceraikan FO empat hari kemudian. Alasannya, karena sang gadis tidak perawan lagi.
.
.
.
.
Tribunnews