Dalam waktu dekat, PPMWS meluncurkan situs resmi mereka yang beralamat : www.supportmoromoro.com.
"Saat ini, tahap pembuatan website sudah 80 persen, tinggal perbaikan untuk konten video," ujar Agung dari Divisi Teknologi Informasi PPMWS dalam siaran persnya, Minggu (25/11/2012).
Rencananya, website ini akan diluncurkan berbarengan Diskusi Buku edisi kedua Terasing di Negeri Sendiri, 14 Desember mendatang di Malaysia.
Sekretaris Jendral PPMWS, Syahrul Sidin, menjelaskan, website ini dirancang sebagai media informasi, dan kampanye perjungan orang Moro-Moro di Register 45 Mesuji.
"Kami juga akan membuat akun Twitter di alamat @orangmoromoro dan akun Facebook dengan nama yang sama. Ke depan kami akan melatih beberapa anak muda untuk menjadi cititizen reporter, sehingga bisa terus mengupdate isi website ini," ujarnya.
Tinggal di daerah yang minim sarana, termasuk jaringan internet, tidak membatasi mereka. "Kami harus terus mengikuti perkembangan berita dan teknologi, meski kami tinggal di Register 45," ujar Agung kemudian.
Salah satu esensi perjuangan warga Moro-moro adalah pemerintah mengakui keberadaan mereka yang terpaksa tinggal di Register 45 Mesuji. Selama ini, keberadaan mereka tidak diakui lantaran dianggap ilegal tinggal di kawasan hutan.
Warga di kawasan ini sulit memiliki KTP, dan tidak mendapatkan layanan pemerintahan lainnya.
.
.
.
Kompas