Perampokan di Taksi, Polisi Imbau Para Wanita Waspada

By nova.id, Kamis, 1 November 2012 | 12:27 WIB
Perampokan di Taksi Polisi Imbau Para Wanita Waspada (nova.id)

Perampokan di Taksi Polisi Imbau Para Wanita Waspada (nova.id)

"AKBP Nico Afinta (Foto: Laili) "

Setelah seorang wanita bernama Ratna Komalasari menjadi korban perampokan di taksi Minggu (28/10) lalu, pihak Reskrimum Polda Metro Jaya terus menggalakkan operasi dan mencari pelaku perampokan yang diduga bekerja sama dengan supir taksi yang ditumpangi Ratna.

Atas kejadian tersebut, AKBP Nico Afianta, Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menghimbau para penumpang wanita yang harus menggunakan taksi. "Berdasarkan pola yang sudah pernah terungkap, pelaku selalu mencari korban yang lemah dan wanita masih dianggap sebagai korban yang lemah. Korban cenderung banyak dari golongan wanita, baik sendiri maupun berdua," ungkap Nico.

Berdasarkan pemaparan Ratna, saat kejadian  supir sempat minta berhenti di daerah Bundaran Pondok Indah untuk membenarkan tali sepatu. Pada kesempatan itulah komplotan perampok masuk dan ikut dalam taksi hingga ke daerah Terogong. Melihat hal ini,  Nico juga memaparkan jika modus ini sudah pernah diungkap polisi. "Pada periode 2009 hingga 2012, supir taksi kerap bekerjasama dengan pelaku dan penumpang diarahkan melewati jalan tertentu.  Mereka dapat berhenti di lampu merah, daerah kosong maupun tempat 'aman' lain agar pelaku lain bisa masuk lewat kiri, kanan atau depan lalu melakukan aksinya," ungkap Nico lagi.

Peluang ini tentunya sulit dibendung apalagi korban kerap tak waspada dengan modus semacam ini. "Sebaiknya para pengguna taksi menaiki taksi yang bekerjasama dengan tempat keramaian atau perbelanjaan sehingga nomor lambung dan supirnya sudah dicatat. Selain itu, hindari jam-jam rawan seperti jam sore ketika banyak orang pulang kerja, juga di atas jam 7 malam hingga pukul 3 pagi. Sedangkan untuk rute,  waspadai tempat yang sepi, tak ada penerangan dan jalan-jalan keluar kota," ujarnya menyarankan beberapa langkah kewaspadaan.

Nico juga menghimbau pada perusahaan taksi untuk selalu memiliki data lengkap terhadap para supirnya. Mulai dari KK (kartu keluarga), KTP, SIM dan keterangan dari Lurah sehingga yang bersangkutan benar-benar diketahui  tinggal di alamat tersebut.Laili