Nita Terjepit di Antara Dua Ibu (2)

By nova.id, Jumat, 26 Oktober 2012 | 03:09 WIB
Nita Terjepit di Antara Dua Ibu 2 (nova.id)

Nita Terjepit di Antara Dua Ibu 2 (nova.id)

"Nita (kerudung ungu) di tengah teman-temannya, seusai belajar mengaji. Muti (berbaju ungu) merasa, doanya telah terkabul dan ia bisa kembali bersama buah hatinya. (Foto: Gandhi/NOVA) "

"Ini Jawaban Doa Saya"

Jika Sudarwati merasa hancur luluh, Mutingatun (42) justru tengah bersukacita. "Ini adalah jawaban dari doa saya yang sudah bertahun-tahun lamanya," ucap Muti, saat ditemui di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) tempat Nita belajar di Desa Kedung Wilut, Tulungagung (Rabu, 10/10).

Ibu tiga anak dari empat pernikahan itu berkisah, kembalinya si buah hati merupakan puncak dari perjuangannya selama ini. "Sejak dulu saya ingin mengambil Nita dari tangan Sudarwati namun selalu gagal. Setiap ke sana, Nita selalu dijauhkan dari saya. Mana mungkin Nita bisa dekat dengan saya?" katanya sambil menegaskan, tak benar jika ia disebut tak pernah berusaha dekat dengan Nita. "Bahkan waktu Nita masih kecil, tiap kali saya mau jenguk, anak itu selalu dibawa pergi Sudarwati."

Merasa mendapat perlakuan tak baik dari Sudarwati, Muti akhirnya melaporkan ibu angkat anaknya itu ke Dinas Pendidikan Tulungagung. Intinya, ia melaporkan perlakuan buruk Paryono yang berprofesi sebagai guru SD dan pernah menikah siri. Akibat laporan itu, Paryono diberi sanksi berupa pensiun dini.

Ketika Paryono meninggal , "Itulah saat yang tepat untuk mengambil Nita. Memang tidak mudah karena Sudarwati selalu berusaha menghalang-halangi. Untung saya dibantu Pak Djamal. Kalau tidak, saya pasti akan kesulitan mengingat saya orang desa yang miskin dan tidak tahu apa-apa," papar Muti.

Bahwa ia dulu diusir Paryono, kata Muti, "Bukan karena saya serong atau cembur dengan istri siri dia. Tiba-tiba saja saya diusir, padahal belum lama melahirkan Nita. Sejak itu hubungan saya dengan Nita terputus. Setiap mau bertemu anak kandung saya, selalu dihalang-halangi," tutur Muti sambil membelai rambut Nita yang baru saja selesai belajar mengaji.

Kini, setelah Nita berada di tangannya, ia bertekad membesarkan anak semata wayangnya itu dengan baik. Muti mengakui, pihak Sudarwati berusaha mendekatinya dengan harapan diberi kesempatan bisa melihat atau berkomunikasi dengan Nita. "Saya tolak! Saya mau Nita tenang dulu. soalnya kalau dia bertemu Sudarwati dalam waktu dekat ini, bathin anak saya bisa goyah. Kasihan. Lagipula, sejak saya ambil dari rumah Sudarwati, Nita sudah tidak ada apa-apa, kok. Dia menangis dan meronta hanya awalnya saja, setelah berada di mobil diam."

 Gandhi