Jokowi dan Basuki Langsung Tancap Gas

By nova.id, Sabtu, 20 Oktober 2012 | 20:08 WIB
Jokowi dan Basuki Langsung Tancap Gas (nova.id)

Jokowi dan Basuki Langsung Tancap Gas (nova.id)

"Jokowi dan Ahok (Foto: Moonstar Simanjuntak) "

Meski belum genap seminggu terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017,  Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama nampaknya tidak ingin membuang-buang waktu. Berbagai pekerjaan mulai dari inspeksi mendadak terhadap pegawai sampai mengadakan rapat kelanjutan proyek monorail, semuanya mereka lakukan untuk mewujud nyatakan slogan dimasa kampanye mereka, 'Jakarta Baru'.

Seperti yang nampak pada Jumat (19/10) pagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki, memulai hari itu dengan rapat dengan perusahaan kontraktor, PT Adhi Karya. Pada pukul 10.00 wib pagi, Basuki yang mengenakan kemeja batik dan celana bahan berwarna hitam, keluar dari ruang kerjanya dan langsung menuju ruang rapat. Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT LEN (Lembaga Elektronika Nasional), PT INKA (Industri Kereta Api), dan PT Telkom nampak hadir menjadi peserta rapat. Pagi itu, proyek pembangunan monorail di Jakarta kembali dibahas setelah proyek ini sekian lama terbengkalai.

Proyek monorail merupakan salah satu proyek 'warisan' dari Gubernur DKI Jakarta terdahulu, Fauzi Bowo. Alat transportasi massal ini digadang-gadang sebagai angkutan massal cepat yang dapat mengatasi macet di Ibukota. Namun sayang, pembangunannya dihentikan begitu saja dan menyisakan tiang-tiang beton setengah jadi di tengah jalan.

Sebagai penerima estafet kepemimpinan Jakarta, Basuki sendiri mengaku masih belum tahu kapan proyek ini akan terealisasi karena masih dalam tahap perundingan ulang terutama dengan pihak kontraktor, PT Adhi Karya. Menurut Basuki, pihak pemerintahan provinsi DKI pernah menawarkan uang ganti rugi biaya pembangunan tiang-tiang penyangga monorail yang sudah dibangun kepada PT Adhi Karya, namun kata sepakat tidak tercapai. "Nah, karena tidak ketemu, kami tawarkan PT Adhi Karya untuk invest. Jadi PT Adhi Karya yang membangun monorail dan dia bisa menentukan harganya," ujar Basuki.

Ia kemudian mencontohkan bus penghubung yang sudah beroperasi cukup lama dengan rute BSD (Bumi Serpong Damai), Tangerang - Harmoni, Jakarta. Meski mematok Rp 23.000 per orang untuk sekali jalan, warga tidak keberatan. "Kalau ada kereta cepat dari Bogor ke Jakarta dengan ongkos segitu, saya rasa orang juga akan naik kereta itu," katanya.

Berbagai kendala yang dihadapi dalam penyelesaian proyek monorail ini diibaratkan Basuki sebagai 'tembok besar.' "Prinsip pak Gubernur sangat sederhana. Kalau sudah memulai sesuatu, tidak boleh berhenti. Ada hambatan apapun akan kami tabrak. Tapi kan kalau tembok besar tidak bisa kami tabrak," ujarnya. Namun ia menekankan bahwa mereka tidak mundur untuk menyelesaikan proyek tersebut. "Mundur tidak ada dalam kamus kami," tegasnya.

Rencananya, proyek monorail ini akan dibuat terintegrasi dengan berbagai elemen pendukung, seperti lokasi pemukiman, pusat kesehatan masyarakat, dan lainnya. "Jalur monorail akan dibuat mengelilingi Jakarta. Diharapkan sebelum tiga tahun, kemacetan ini bisa terurai," ujarnya.

Seperti hari-hari sebelumnya, Gubernur DKI, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, tidak nampak di gedung Balai Kota. Namun kali ini, absennya Jokowi bukan karena memantau berbagai tempat di wilayah Jakarta, melainkan sedang berada kota Solo, Jawa Tengah. Di kota yang ia pimpin sebelum menjadi orang nomor satu DKI Jakarta ini, Jokowi menghadiri pelantikan wakil terdahulunya, FX Hadi Rudyatmo, sebagai Wali Kota Solo yang baru.

Renty Hutahaean