Dukungan Bertubi-tubi untuk Jokowi-Ahok (2)

By nova.id, Jumat, 28 September 2012 | 04:05 WIB
Dukungan Bertubi tubi untuk Jokowi Ahok 2 (nova.id)

Dukungan Bertubi tubi untuk Jokowi Ahok 2 (nova.id)

"Gurat lelah diwajah Jokowi tak menghentikan semangatnya berpidato di hadapan para pendukungnya. (Foto: Moonstar Simanjuntak/NOVA) "

"Dia Tetap Mas Joko"

Pepatah mengatakan, kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Meski pun usianya sudah lewat separuh abad, semangat Sujiatmi Notomihardjo (69) masih menyala-nyala demi mendukung anak lelaki satu-satunya untuk duduk di kursi DKI 1. Mengenakan kemeja kotak-kotak dan kerudung merah, Sujiatmi yang ditemani ketiga putrinya mantap mendatangi Borobudur 22, Kamis (20/9) pagi.

Jokowi memang sengaja memboyong keluarganya ke Jakarta. Sejak pekan lalu, mereka tinggal di sebuah rumah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dan saat melihat hasil perhitungan cepat yang menunjukkan kemenangan Jokowi, mata Sujiatmi pun berbinar-binar. "Tapi saya ndak mau berlebihan senangnya. Kalau dia terpilih, kan, beban ke depan tambah berat," tukas Sujiatmi. "Dia harus bekerja keras dengan baik dan maksimal, jujur, dan ikhlas. Kami semua mengawali niat dengan bismillah dan tawakal agar dia mendapat yang terbaik," ujar Sujiatmi diamini ketiga adik Jokowi, Iit Sriyantini, Idayati, dan Titik Relawati.

Diakui Sujiatmi, ketika pertama kali Jokowi memohon restu untuk melangkah ke Jakarta, dirinya sedikit gelisah. "Tapi dia diminta khusus oleh Bu Mega dan PDIP. Ibarat anak, ya, harus nurut ibu. Saya pun merestui dan mendoakan yang terbaik," ujar perempuan yang masih kuat menemani Jokowi berkegiatan hingga larut malam ini. "Alhamdulillah, kalau senang dan semangat, ndak terasa capek. Justru saya yang khawatir karena dia jadi kurang tidur."

Untuk memastikan sang putra kesayangan tetap sehat, Sujiatmi pun tak pernah luput menyediakan madu, buah, dan jamu beras kencur untuk Jokowi. "Kadang kesusu (terburu-buru, Red.), kadang kelupaan, tapi selalu disediakan biar badannya fit," katanya. Beruntung, intensitas Jokowi bertemu sang bunda tak berkurang akibat pillkada. "Dia suka datang tiba-tiba ke rumah bawa makanan, ndak bilang-bilang. Mampir sebentar, lalu pergi lagi. Katanya kalau sudah ketemu ibu sudah puas."

Di mata adik-adiknya, sosok Jokowi tak jauh berbeda. "Bagi kami, dia bukan Walikota Solo, tapi tetap Mas Joko, kakak kami yang seperti dulu," tutur Iit. Kelak, kepindahan Jokowi ke Tanah Betawi pun tak bakal menciptakan jarak bagi keluarga kompak ini. "Kan, bisa telepon atau BBM (BlackBerry Messanger). Kalau benar-benar ingin bertemu, naik pesawat juga cuma 1 jam."

 Ade Ryani