"Pada 22 September 2012, anggota Resmob Direskrimum mendapat informasi, salah seorang pelaku spesialis minimarket teridentifikasi berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara," ungkap Kombes Pol Rikwanto, Kabidhumas Polda Metro Jaya.
Petugas kemudian meringkus HT di rumahnya pada hari minggu,23/9/2012, sekitar pukul 02.00. Dan, terakhir diketahui HT adalah orang yang merekrut dan mengoordinir anggota komplotan.
Berdasarkan pengakuan HT, petugas lalu meringkus RH di Hotel Cone Pulomas Jakarta Timur, juga membekuk AZ sekitar pukul 19.00 Wib di SPBU Tanahtinggi di Jl.H Suprapto Jakpus.
"NG kemudian memberi tahu petugas tentang keberadaan KUS dan membekuknya sekitar jam 1.30 WIB di kontrakannya di kawasan Johar Baru," ungkap Rikwanto yang didampingi Direskrimium Kombes Po Toni Harmanto dan Kasubdit Resmob AKBP Herry Heryawan.
Komplotan perampok ini mengaku telah beraksi sedikitnya 30 kali dengan spesialisasi minimarket di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Sebelum memulai operasi, komplotan berkumpul di halte Galur, Jakarta Pusat. HT kemudian menentukan target yakni supermarket seperti Alfamart dan Cirkle K di Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang sepi. Di saat sepi itulah, mereka masuk dan menyergap penjaga supermarket lalu menyekapnya di kamar mandi. Setelah itu, mereka menggasak isi brankas dan laci kasir supermarket dan kabur.
Hasil rampokan ini kemudian dibagi dengan jumlah yang merata di para anggota, dan lebih besar untuk koordinator yakni HT. "Kalau anggota dapat 20 juta rupiah sedangkan sang kapten mendapat 50 juta rupiah," Kombes Pol Toni Harmanto, direktur reserse kriminal umum PMJ sembari menerangkan hasil yang didapat komplotan ini kebanyakan digunakan untuk membeli narkoba jenis putau dan shabu.
"Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka telah beraksi 30 kali sejak tahun 2011 dan telah membawa kabur uang brankas minimarket hingga 400 juta rupiah," ungkap Toni dengan menjelaskan, dari tangan para tersangka diperoleh barang bukti berupa 1 buah mobil Xenia berplat nomor B-8865, HP berbagai merek, 5 masker penutup hidung, tali tambang, 5 buah golok, uang tunai Rp 2.700.000,-, kartu E-toll, 1 set CDR CCTV dan puluhan kartu Simcard Alfamart.
Masih ada dua rekan mereka yang belum berhasil ditangkap, yakni JA dan SL. Saat ini petugas masih mengejar DPO sembari mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.Laili