"Kami Juga Punya Izin!"

By nova.id, Minggu, 16 September 2012 | 03:36 WIB
Kami Juga Punya Izin! (nova.id)

Kami Juga Punya Izin! (nova.id)

"Foto: Krisna "

Jika pemerintah DKI  punya program Sekolah Gratis 12 Tahun (setingkat SMA) yang dimulai Agustus lalu, Ibu Kembar, Sri Irianingsih (Rian) dan Sri Rossiati (Rossi) sudah punya program tersebut sejak tahun 1990 lewat Sekolah Darurat Kartini yang sekarang mempunyai siswa dari PAUD hingga SMA sebanyak 815 anak didik.

Tak sekadar gratis uang masuk dan SPP bulanan, Rian dan Rossi juga memberi siswa Sekolah Kartini perlengkapan sekolah dan seragam. Bahkan hebatnya, setiap hari mereka juga diberi makan siang! "Kami harus memberi makan siang karena kebanyak siswa kami berangkat tanpa sarapan. Kasihan kalau tidak diberi makan karena mereka baru pulang jam 13.00 siang," jelas Rian yang tiap hari masak sendiri untuk siswanya.

 Persyaratan untuk menjadi siswa Sekolah Kartini juga dipermudah. Mereka cukup datang dan menemui Rian atau Rossi. Tak ada persyaratan surat apa-apa. "Orangtua mereka, kan, jarang yang punya KTP atau Kartu Keluarga," tandas Rossi menimpali.

 Sekolah Kartini memang menyasar anak-anak dari orangtua yang tinggal di gubuk-gubuk yang rata-rata tak punya identitas. "Mereka ini tak mungkin masuk di sekolah umum karena orangtuanya tak punya identitas. Nah, sekolah Kartini yang menampung mereka," kata Rossi lagi.

 Jika kondisi ini dibiarkan, maka masyarakat yang tinggal di gubuk-gubuk sementara itu seperti lingkaran setan. "Anak-anak tak bisa sekolah. Kalau besar nasibnya juga akan seperti orangtuanya. Ini akan menjadi lingkaran setan dan jika dibiarkan akan menjadi beban Pemda DKI karena makin banyak penduduk DKI yang dicap ilegal lantaran tanpa mengantongi surat-surat."

 Keberadaan sekolah Kartini, lanjut Rossi bisa memutus rantai itu. "Dengan ijazah SMA, anak-anak didik saya bisa mengurus KTP dan Kartu Keluarga. Bahkan banyak orang tua yang ikut KK anak-anaknya."

Hingga saat ini sudah banyak jebolan Sekolah Kartini yang mampu mengangkat ekonomi keluarga. "Mereka bekerja di supermarket, rumah makan, dan bengkel yang menjadi mitra kami. Alhamdulillah perjuangan kami tidak sia-sia."

Rossi dan Rian justru menyayangkan, apa yang dilakukan ini tak ada dukungan pemerintah. Malah mereka kerap digusur lantaran sekolah Kartini dinilai sebagai bangunan liar. "Padahal kami juga punya izin," kata Rian dan Rossi bersamaan.  

Krisna