Diberi Tumpangan, Malah Cabuli Istri Teman Sendiri

By nova.id, Jumat, 31 Agustus 2012 | 01:07 WIB
Diberi Tumpangan Malah Cabuli Istri Teman Sendiri (nova.id)

Diberi Tumpangan Malah Cabuli Istri Teman Sendiri (nova.id)

"Ilustrasi "

Ded (30) digelandang ke sel Mapolsek Belinyu, Kamis (30/8/2012). Pekerja tambang inkonvensional (TI) apung Pantai Batuatap Belinyu, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel)  merupakan warga pendatang. Sebelumnya pada Rabu (29/8/2012) ia sempat ditampung oleh Jal, warga setempat.

Ded ditawari Jal yang merupakan rekan kerjanya, agar bermalam di rumah kontrakan Jal di Bukittani Belinyu. Di rumah itu, Jal tinggal bersama adik kandungnya, Sut alias Ar (25), dan istri Sut, Lis (16) yang sedang hamil lima bulan.

Baru pertama menginap di rumah kontrakan Jal, Ded sudah berulah. Awal petaka bermula saat malam telah larut. Jal, Sut, dan Lis sudah terlelap tidur. Namun, Ded justru mengendap-endap. Diam-diam, ia masuk ke kamar Sut dan Lis.

Tentu saja, Lis yang akan dimangsanya. Rupanya, Ded sejak awal bertemu sudah terpikat dengan kemolekan tubuh perempuan hamil itu.

Tangan Ded mulai nakal, menyingkap kain pembalut tubuh calon ibu muda yang sedang terbuai mimpi.

Diduga, tangan Ded meraba-raba paha dan sekujur tubuh Lis. Ulah mesum Ded membuat Lilis terjaga, Kamis (30/8/2012) sekitar pukul 01.00 WIB.

Lis kemudian bangun dari tidur, dan langsung menepis tangan nakal pria yang baru ia kenal. Lis bahkan berusaha membangunkan suaminya, Sut, yang tidur persis di sebelahnya.

Namun, sang suami bak tak mendengar apa-apa. Tidurnya sangat pulas, hingga tak menyadari istrinya digerayangi pria lain.

Merasa dipergoki, Ded langsung keluar kamar. Baru satu jam berlalu, Ded datang lagi ke kamar pasutri ini.

Ia kembali menjalankan aksi serupa, namun lagi-lagi mendapat perlawanan dari Lis, sekitar pukul 02.00 WIB. Untuk kedua kalinya, Ded kembali meninggalkan mangsanya.

Kali ini, Ded berusaha meredam nafsu. Namun, Ded tak juga bisa tertidur pulas. Hingga jarum jam berputar menunjukkan pukul 05.00 WIB, untuk ketiga kalinya ia melakukan hal serupa.

Lagi-lagi, upaya pria bertato gagal, karena Lis terus meronta. Hari menjelang pagi, seisi rumah mulai terjaga, dan Ded hanya bisa gigit jari.

"Rupanya, pagi itu adik ipar saya (Lis) takut saya marah, makanya dia langsung lapor polisi. Saya terkejut saat mengetahui kejadian itu," kata Jal di Mapolsek Belinyu.

Jal menyesal sudah mengajak Ded menginap di rumahnya. Ded tidak menyangkal tuduhan, ia mengaku khilaf karena nafsu birahinya sedang memuncak.

"Saya melakukan itu karena nafsu. Sebelumnya saya tidak pernah berbuat seperti itu. Saya nafsu," tutur duda beranak satu, sambil  menundukkan wajahnya, dari balik jeruji besi Mapolsek Belinyu.

.

Bangka Pos