Lola Amaria Selamatkan Ibu Melahirkan

By nova.id, Kamis, 24 Juli 2014 | 03:33 WIB
Lola Amaria Selamatkan Ibu Melahirkan (nova.id)

Lola Amaria Selamatkan Ibu Melahirkan (nova.id)

"Foto: Nuri Ichsan / Warta Kota "

Lewat film Inerie, Lola Amaria (36) kembali menelurkan karya yang sarat dengan isu sosial. Keberaniannya berbuah rasa bahagia karena selain menjadi produser, impian Lola untuk mengekspos keindahan Indonesia Timur terwujud.

Meski telah menanggalkan keartisannya dan berpindah jalur menjadi produser, kreativitas Lola Amaria (36) tetap subur. Ia terus menghasilkan karya yang pekat dengan pesan kuat. Lola kembali hadir lewat film terbarunya Inerie (Mama yang Cantik). Film dokumenter berdurasi 72 menit ini berisi penyuluhan persalinan yang aman dan sehat.

Cerita Tentang Ibu

Melalui film yang diproduksi Lola Amaria Production bekerja sama dengan Pemerintah Australia (program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Kesehatan Ibu dan Bayi), Lola melukiskan keprihatinannya terhadap tingkat kematian ibu melahirkan yang masih tinggi di Indonesia. Persoalan itu ia kemas sambil mengenalkan pesona alam, etnik budaya lokal, serta keramahan masyarakat Desa Tololela di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Lola berharap Inerie berdampak positif bagi masyarakat luas, "Semoga masyarakat terbuka pikirannya dan pemerintah bisa membuat peraturan baru di mana semua lapisan masyarakat dapat terfasilitasi saat melahirkan," ujar Lola seraya mengatakan perlu waktu tiga minggu menggarap film Inerie. Namun, risetnya berlangsung sejak Oktober 2013 silam. "Saya yang memilih lokasi di Flores. Beruntung masyarakatnya menerima dengan senang hati," tambah Lola di Gedung PPHUI, Kuningan, Selasa (24/6).

Bersama 20 kru termasuk sutradara Chairun Nissa, Lola memasang Maryam Supraba, putri penyair WS Rendra, sebagai pemeran utama. Proses produksi juga dibantu oleh masyarakat Bajawa yang berperan sebagai warga setempat.

Inerie bercerita tentang sepasang saudara kembar bernama Bello dan Bella. Mereka tinggal di Desa Tololea, Bajawa, Flores. Di tempat itu, banyak perempuan meregang nyawa akibat melahirkan anak tanpa penanganan oleh tenaga medis yang tepat. Kemudian Bello yang pulang merantau dari kota, berusaha memberi pengertian kepada orang-orang di desanya, termasuk pada Bella, yang sedang menanti proses persalinan. Apa yang dialami Bella tersebut seakan menggambarkan kondisi warga setempat yang masih memilih bersalin dengan bantuan dukun kampung dibanding ke Puskesmas atau Rumah Sakit.

Pilih Yang Praktis

Bisa berperan di balik layar dalam setiap produksi filmnya memberi kepuasan tersendiri bagi Lola.

Lola yang terbiasa berambut panjang, melihat penampilannya terkini memang membuat pangling. Lola tampak awet muda dengan potongan rambutnya yang pendek. "Saya bosan dengan rambut panjang. Terakhir dikeriting, tapi karena rontok jadi dipendekin," kata Lola yang merasa lebih praktis dengan rambut pendek.

"Rambut panjang juga, kan, perawatannya sulit. Kalau rambut pendek enggak perlu ke salon. Dandan juga enggak sampai lima menit," ujar Lola yang tengah menyiapkan film selanjutnya bertema anti korupsi. Rencananya film yang diberi judul Negeri Tanpa Telinga akan tayang di bioskop 14 Agustus mendatang.

"Saya berkecimpung di dunia seni dan lewat film inilah saya bisa mengajak masyarakat agar turut memberantas korupsi," ujar Lola yang mengaku sudah memiliki fakta dan data terkait film tersebut.

 Tumpak Sidabutar