Tak terkecuali film besutan Lola Amaria, Negeri Tanpa Telinga, yang akan rillis awal Agustus mendatang. Di film bertema tentang pemberantasa korupsi ini Lukman berperan sebagai seorang ketua partai berbasis agama tertentu yang melakukan korupsi. Demi mendalami perannya, Lukman pun lantas memelihara janggut dan jambang.
Tak lupa, Lukman pun melakukan observasi agar perannya sebagai sang ketua partai yang melakukan korupsi untuk memperkaya dirinya ini semakin maksimal. "Observasinya kebetulan enggak terllau susah, ya. Soalnya tema film ini sangat kekinian. Kita bisa dengan mudah melihat contoh di televisi dan kehidupan sehari-hari tentang sosok seperti yang saya perankan ini," ujarnya.
Tentang perannya yang dianggap mengarah kepada salah seorang ketua partai tertentu, apakah Lukman merasa terbebani dan tak khawatir diprotes nantinya? "Ah, buat apa takut dan merasa terbebani? Ini film yang bagus dan sarat pesan moral. Kalau ada pihak yang marah setelah lihat film ini nantinya, justru harus jadi tanda tanya untuk masyarakat. Berarti benar, dong, dia korupsi?" ujar Lukman santai.
Saat disodori skenario film ini oleh Lola, Lukman mengaku langsung menyetujui untuk ikut terlibat di film ini. "Tahun ini sebenarnya saya agak membatasi diri, tidak mau terlalu banyak main film. Saya ingin mengevaluasi diri agar peran yang saya ambil enggak terlalu seragam. Tahun lalu, kan, saya cukup banyak main film. Tapi bukan berarti asal main saja, saya tetap selektif memilih peran yang sesuai dengan hati. Sejauh ini, semua yang ditawarkan ceritanya bagus-bagus, jadi sulit ditolak, ha ha ha..." ucapnya sambil terbahak.
Intan/Tabloidnova.com