Opick: Ketika Saya Keras, Banyak yang Tak Suka

By nova.id, Selasa, 15 Juli 2014 | 04:23 WIB
Opick Ketika Saya Keras Banyak yang Tak Suka (nova.id)

Opick Ketika Saya Keras Banyak yang Tak Suka (nova.id)

"Foto: Nizar / NOVA "

Di industri musik Indonesia, nama Opick identik dengan lagu religi. Genap satu dasawarsa ia berkarya menelurkan album bernapaskan Islami. Yang berbeda, untuk tahun ini Opick melibatkan putri sulungnya dalam album terbaru.

Sebelum lagu Tombo Ati populer, siapa yang mengenal pemilik nama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus yang kerap disapa Opick (40) ini? "Saya sudah 10 tahun konsisten di album religi. Sebelumnya musik saya beraliran 'keras' yang justru tidak diterima banyak orang," ujar Opick.

Namun, ketika Opick mengemas lirik lemah lembut lewat lagu bernapaskan Islami, banyak yang tersentuh, "Alhamdulillah, bisa diterima. Dulu, ketika saya keras dalam penyampaian malah banyak orang yang tak suka," lanjut Opick yang terus mendalami khazanah Islami.

Di album ke-10 ini, Opick memberi ruang pada putrinya yang bernama Ghaniya (10) untuk ikut berkreativitas. Ghaniya tak sekadar duet bernyanyi dengannya, namun lirik yang diusung lewat lagu Sahabat Sejati, ternyata berangkat dari pemikiran sederhananya tentang arti sahabat sejati.

"Saya yang menyempurnakan hasil karya Ghaniya, yang menjadi judul album ini. Lewat lagu ini, kami seperti diingatkan. Oh, ternyata sahabat itu bisa ayah, ibu, nenek, kakak, adik atau kerabat lain. Bisa berbicara tentang hubungan orangtua dan anak lebih luas lagi," tutur Opick sambil membedah albumnya yang terdiri dari 10 lagu itu.

Ghaniya pun berujar dirinya memang menganggap Opick yang selain sebagai ayah yang membesarkannya, tapi sekaligus juga bisa menjadi sahabat, "Dengan ayah saya bisa bercanda, pergi jalan-jalan, dan sama-sama mengerjakan sesuatu, bikin lagu, misalnya," ujarnya malu-malu.

Menurut Opick, sebenarnya Ghaniya sudah sejak 3 tahun lalu ingin berduet dengannya. Tapi, perjuangan Ghaniya untuk meyakinkan Sang Ayah baru bisa terwujud tahun ini, "Saya tak ingin anak saya tinggal ngedompleng nama tanpa perjuangan. Saya beri saran pada Ghaniya untuk belajar nulis syair. Tidak langsung gabung dengan ayahnya dengan mudah," papar Opick yang melihat anaknya memiliki potensi di bidang musik.

Lebih jauh, Opick merasa lirik berisi ajakan untuk kebaikan di jalan-Nya memang harus ditularkan pada generasi muda. Lewat albumnya yang hadir setahun sekali di bulan Ramadan, artis kelahiran 16 Maret 1974 ini bercerita butuh waktu setidaknya 6 bulan dalam mengerjakan satu konsep album secara utuh. Mulai dari menulis lagu, mengaransemen musik, rekaman di studio. Enam bulan kedepannya, barulah ia berpromosi dan road show selama bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran Haji atau Idul Adha.

"Begitu rotasi hidup saya 10 tahun belakangan ini. Terkadang, waktu buat keluarga juga terkikis, mereka bisa terlantar. Makanya, ketika saya kangen anak-anak, saat show saya bawa mereka dan ibunya. Begitulah kalau saya sudah kangen pada keluarga," papar Opick lagi.

Nizar/Tabloidnova.com