Video klip berdurai 4 menit ini dibintangi sejumlah wajah yang sudah cukup populer di layar kaca. Antara lain petinju perempuan dan putri petinju legendaris Mohammad Ali, Tatyana Ali, lalu bintang serial Orange Is the New Black Laverne Cox, dan tentu saja istri John sendiri, Chrissy Teigen.
Lewat video klipnya ini John seolah ingin merayakan beragam jenis keindahan perempuan secara alamiah. Begitu alamiahnya, sehingga banyak orang yang sudah melihatnya mengaku terharu dan menangis.
Sang sutradara video klip, Mishka Kornai, yang pernah meraih Grammy Award, mengambil gambar secara dekat sejumlah perempuan berbeda usia, etnik, ukuran tubuh, serta sejumlah pembeda lain dari perempuan pada umumnya melewati sebuah cermin seolah mereka tengah melihat dirinya sendiri.
Ada banyak gambar yang sangat menyentuh dibidik oleh Mishka, seperti seorang perempuan hamil tanpa busana, perempuan berkepala botak pasca kemoterapi, gadis cilik penderita Down Syndrom, atau petinju perempuan dengan hidung bercucuran darah. Dan yang paling menyentuh adalah seorang perempuan paruh baya yang mempertahankan emosinya pasca dilakukan mastektomi pada tubuhnya.
Para perempuan tadi memiliki latar belakang kisah hidup yang berbeda-beda, dan melalui video klip ini bersama-sama membuat gerakan "When I Look In The Mirror", dengan tujuan memberikan penyadaran dan membangkitkan aksi nyata melalui program #OperationGirl Charity Challenge.
"Kita hidup di dunia yang hingga detik ini masih belum memberikan keadilan terhadap kaum perempuan dan anak-anak, khususnya anak perempuan. Kita sama-sama punya tanggung jawab membuat aksi untuk mengurangi tragedi yang selama ini banyak mengorbankan mereka (kaum perempuan dan anak-anak perempuan)," papar John.
"Dan melalui aksi #OperationGirl kami berharap untuk bisa menyuarakan apa yang menjadi kepedulian kami, sehingga memberikan dampak positif serta menginspirasi banyak organisasi lain agar mau melakukan aksi nyata demi kaum perempuan dan anak-anak perempuan di dunia," imbuh John.
Saat merilis video klip ini, John bekerja sama dengan organisasi RYOT and the Burkle Global Initiative, mengajak sejumlah organisasi di dunia mengampanyekan isu mengenai pemberdayaan, pendidikan, dan perlindungan hukum khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak perempuan.
Dan salah satu tantangan terbesarnya adalah menghapus kekerasan, tekanan, serta ketidaksetaraan bagi kaum perempuan dan anak-anak perempuan yang hingga kini masih terjadi di seluruh belahan dunia.
Intan Y. Septiani/E ONLINE