Putra Sulung Phil Collins Tersandung Kasus Narkoba

By nova.id, Kamis, 10 Juli 2014 | 05:30 WIB
Putra Sulung Phil Collins Tersandung Kasus Narkoba (nova.id)

Putra Sulung Phil Collins Tersandung Kasus Narkoba (nova.id)

"Simon Collins (eonline) "

Tabloidnova.com - Pekan ini tampaknya akan menjadi rangkaian hari paling pahit  dalam hidup anak sulung penyanyi legendaris Phil Collins yang tergabung dalam band Genesis, Simon Collins.

Pasalnya, pria berusia 37 tahun ini baru saja ditahan di Inggris lantaran diduga telah menjual obat-obatan terlarang kelas A dan jenis narkotika kelas B, seperti yang dilaporkan kepada Daily Mail.

Padahal, sebelumnya Simon juga baru saja dikeluarkan dari tahanan dengan uang jaminan , terkait kasus yang sama pada Agustus tahun lalu.

Lembaga khusus Inggris untuk narkoba, United Kingdom's Misuse of Drugs Act, memaparkan, jenis narkoba yang dijual Simon yang termasuk kelas A antara lain kokain, psikadelik, dan opiod sejenis heroin, serta obat penghilang rasa sakit (painkiller) oksikodon. Dan narkoba kelas B-nya antara lain ganja, amfetamin, serta zat sedatif sejenis Quaaludes.

Putra pasangan Phil dengan istri pertamanya, Andrea Bertorelli, ini mewarisi bakat sang ayah dalam bermusik. Ia memulai karier bermusiknya dengan menjadi penyanyi dan drummer. Bahkan ia pernah mengiringi ayah tampil di atas panggung dengan menjadi penabuh drum saat ia berusia 12 tahun. Dan aktris Lily Collins adalah adik tiri Simon.

Simon merupakan pentolan grup band bernama Sound of Contact, yang pernah merilis album pertama di tahun lalu yang diberi tajuk Dimensionaut. Di negaranya, grup band ini juga pernah diganjar penghargaan sebagai Best New Group pada September 2013, dalam ajang Progressive Music Awards.

Bicara soal bakat sang ayah yang mengalir deras ke dalam darahnya, Simon pernah berkata kepada AXS Entertainment, pada April lalu, "Begitu banyak pengaruh ayah dalam kehidupan bermusik saya. Seolah kembali ke masa jayanya, lagu-lagu yang saya ciptakan pun banyak yang terinspirasi dari ayah yang memang sangat mendukung karier saya."

"Banyak band populer dan legendaris, tapi saya selalu berpikir soal Pink Floyd and Genesis. Dan saya tidak merasa karier saya menjadi bias, sebab ketika saya masih sangat muda dan sebelum mampu mengembangkan kemampuan serta menentukan selera bermusik, tentu saya lebih banyak mendengar apa yang orangtua saya dengarkan dan mainkan. Dan bagi saya, tentu saja Genesis menjadi acuan utama dalam bermusik."

Intan Y. Septiani/Eonline