Cara Nicholas Saputra Nikmati Hidup

By nova.id, Kamis, 3 Juli 2014 | 08:03 WIB
Cara Nicholas Saputra Nikmati Hidup (nova.id)

Cara Nicholas Saputra Nikmati Hidup (nova.id)

"Foto: Dok Miles "

Tabloidnova.com - Berpetualang di alam bebas bukan hal baru bagi aktor yang namanya melejit berkat film Ada Apa Dengan Cinta? ini. Berbagai tempat, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri sudah pernah ia jelajahi. Bagi Nicholas Saputra (30) begitulah caranya menikmati hidup.

Mendapat kesempatan menjejakkan kaki di wilayah Nusa Tenggara Timur, bersamaan dengan proses syuting yang dijalani selama tiga bulan di Sumba Timur membuat Nico senang bukan kepalang.

Ia didaulat sebagai salah satu pemain dalam film terbaru garapan sutradara ternama Ifa Ifansyah. Dalam film berjudul Pendekar Tongkat Emas, Nico memerankan karakter bernama Elang, seorang pendekar yang mengasingkan diri. Peran tersebut menjadi tokoh kunci, "Di sini saya membantu Dara (diperankan oleh Eva Celia) yang sedang bermasalah di perguruannya karena pengkhianatan dan perebutan kekuasaan. Saya membantu dia mencari Pendekar Naga Putih karena hanya saya yang tahu keberadaannya," ungkap Nico saat ditemui di sela-sela syuting.

Rewel Minta Buah

Meski harus menjalani berbagai persiapan fisik namun Nico mengaku tak menemui kendala berarti selama proses produksi. "Intinya ini berbeda dengan film saya yang lainnya. Kalau drama, kan, dalam 1 hari bisa 4 sampai 8 scene, tapi kalau action 1 scene itu bisa 4 hari. Sebagian besar film action memang memakan waktu."

Untuk itu, Nico wajib menjaga stamina tubuhnya agar tetap prima. "Sebenarnya saat latihan 8 jam sehari, saya enggak mengurangi makan, tapi malah menambah protein. Saya juga benar-benar menjaga pola makan. Alhamdulillah, terasa fit dan ini syuting sehat, calling-an pukul 05.00 pagi, selesai syuting pukul 18.00 sore," tuturnya.

Hal lainnya, ia juga tetap menjalankan hidup sehat. Cuaca yang panas terik tak membuat Nico absen mengkonsumsi buah-buahan. Padahal, di Sumba Timur jarang ditemukan buah-buahan. "Memang harus agak rewel untuk minta buah karena semua buah diambil dari luar pulau. Saya, sih, biasanya makan pepaya, semangka, dan melon, karena seratnya tinggi dan berair. Biar segar di cuaca yang panas."

Ingin Kembali Lagi

Di sisi lain, pria kelahiran 24 Februari 1984 ini mengaku begitu antusias menjalani syuting dalam kurun waktu yang cukup lama di tempat yang jauh dari ibu kota. Pasalnya, ia jadi bisa menyalurkan hasrat traveling yang dimilikinya sejak lama.

Ketika ditanya lokasi mana saja yang ia eksplor di Sumba Timur, sorot mata Nico yang tajam langsung berbinar. "Saya baru pertama kali ke Sumba Timur. Sebelumnya saya sudah pernah ke Sumba Barat," katanya sambil tersenyum.

Jika waktu break syuting tiba, Nico pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung keliling ke berbagai tempat yang patut dikunjungi. Menurutnya, itulah salah satu cara untuk menjaga mood, "Medan di sini memang cukup berat. Belum lagi cuaca yang sangat panas. Tapi, senangnya saya tidak perlu merasakan kemacetan seperti di Jakarta. Tiap perjalanan menuju dan dari lokasi syuting, saya selalu menikmati pemandangan padang savana dan sunset yang cantik. Udara di sini juga tak berpolusi. Jadi, walau sudah capek semua rasa itu terbayar lunas."

Beberapa lokasi yang menurutnya menarik pun ia jabarkan. "Harus pergi ke Tarimbang. Saya sudah naik motor sampai ke sana. Pantainya itu keren banget. Dan enggak jauh dari pantainya juga ada air terjun yang cantik banget. Di sini pantainya sepi banget tapi keindahannya luar biasa. Saya saran, sih, nginep di sana karena memang perjalanannya cukup jauh. Kalaupun enggak mau nginep lebih baik lakukan perjalanan pagi, tapi pulangnya jangan terlalu malam," ujarnya memberi saran. Alhasil dari petualangannya tersebut kulit Nico jadi menghitam. Namun, sebagai seorang traveler sejati, ia tak mempermasalahkan hal tersebut.