Ragam Komunitas Anggota dari Segala Usia (1)

By nova.id, Kamis, 23 Agustus 2012 | 01:49 WIB
Ragam Komunitas Anggota dari Segala Usia 1 (nova.id)

Ragam Komunitas Anggota dari Segala Usia 1 (nova.id)

"''Acara pada tahun 2010 jadi cikal bakal lahirnya IJWC,''tutur Annie. (Foto: Hasuna/NOVA) "

Dua komunitas berbasis ketrampilan ini peminatnya beragam, mulai dari usia TK sampai nenek-nenek. Berbagi ilmu dan ruang saat pameran jadi salah satu kelebihan keduanya.

Indonesia Wire Jewelry Community Angkat Brand lewat Pameran

Bertemunya Annie Nugraha, Tati Natasuminta, Dini Sarbini, dan Enno Aksyamala dalam acara yang diselenggarakan sebuah majalah mode pada 2010 menjadi cikal bakal lahirnya komunitas Indonesia Wire Jewelry Community (IWJC). Saat itu, keempat perempuan ini menjadi koordinator puluhan perajin perhiasan kawat (wire workers) untuk membuat kalung terpanjang di Indonesia.

Untuk keperluan publikasi, para perajin perhiasan kawat ini menyebut diri mereka sebagai IWJC. Tak diduga, perkumpulan tak resmi ini lalu ditawari pameran khusus perhiasan kawat di UKM Gallery Smesco di Jakarta. Setahun setelah itu, tepatnya pada 22 Juli 2011, nama IWJC pun diresmikan, bersamaan dengan pameran tunggal IWJC yang difasilitasi Smesco.

"Kami ingin tetap menjalin silaturahmi dan berbagi semangat untuk saling membangun brand masing-masing. Kami juga ingin lebih memperkenalkan perhiasan kawat di Indonesia. Itu sebabnya kami sepakat meresmikan perkumpulan ini," ujar Annie yang menjadi pendiri sekaligus ketua IWJC. Hingga saat ini, lanjutnya, IWJC terus memfokuskan diri pada pameran, termasuk di mal.

Lantaran salah satu tujuannya adalah membangun brand masing-masing anggotanya, maka yang bisa menjadi anggota adalah perempuan yang sudah punya produk. Lantas, dibuatlah situs www.indonesianwireworkers.com sebagai sarana berjualan bagi anggota. "Meskipun sebetulnya para anggota sudah berjualan secara offline maupun online," imbuh Annie. Ia menambahkan, untuk menjadi anggota harus direferensikan oleh guru atau anggota IWJC.

Dengan menjadi anggota IWJC, tambah perempuan berkacamata ini, brand milik masing-masing anggota lebih terangkat namanya. Mereka juga bisa mengetahui produk milik anggota lain seperti apa, saling tukar ilmu, saling mendukung, menghargai, dan sebagainya. Sehingga masing-masing anggota bisa mengevaluasi produknya.

"Ini sangat membantu mereka, sebab kalau harus ikut pameran atas nama pribadi biayanya sangat mahal dan ia sendiri kesulitan memenuhi barang di stan karena produknya terbatas," ujar perempuan yang menyukai perhiasan kawat sejak remaja ini. Annie bersyukur respons masyarakat sangat positif. Buktinya, makin banyak yang jadi anggota IWJC, mulai dari ibu rumah tangga sampai karyawan kantoran. Annie malah punya murid kursus yang masih SD!

Hasuna Daylailatu / bersambung