Soleh Suaidi yang memiliki akun Suaidi Doang di Facebook berhasil memperdaya nasabah-nasabahnya melalui program bisnis investasi online "Investasi Amanah 1.com". Pada iklan di situs jejaring sosial, Suaidi menjanjikan investasi yang akan diputar dalam usaha travel haji, ruko, rumah, umroh dan masih banyak lagi dengan janji pengembalian keuntungan hingga 200% perbulan.
"Saya sih awalnya diberi tahu teman ada investasi bagus dengan keuntungan besar. Saya kan juga pengusaha, tentu tertarik karena dijanjikan 200%, sedangkan menurut pengalaman mencari mark up 10% saja sulit," ungkap seorang wanita yang tak ingin namanya disebut.
Wanita korban Suaidi tersebut juga diyakinkan bahwa Suaidi adalah master forex (foreign exchange) yang dapat memberikan profit luar biasa dengan keahliannya. Tujuan usaha ini tadinya untuk membantu para pebisnis dan korban investasi untuk mengembalikan modal. Bisnis IA1 yang dibuka sejak Agustus 2011 ini pun berhasil menarik banyak nasabah. Sekitar 68 konsorsium kemudian dibentuk di banyak titik tersebar di seluruh Indonesia. Nasabah pun berkembang hingga 13.000 orang.
Awalnya pengembalian modal cukup lancar hingga Desember 2011 sudah tidak ada pengembalian modal berikut keuntungan. Bahkan menurut kabar, Suaidi sudah pergi ke Malaysia dan tidak ada kabar. "Selama ini kami hanya dijanjikan uang akan cair dari minggu dan bulan berganti. Ternyata itu hanya janji-janji manis Suaidi saja," ungkap wanita tersebut geram.
Akibat penelantaran dana nasabah yang menjadi nol ini, beberapa anggota juga menderita hingga jatuh sakit dan meninggal. "Rekan-rekan juga ada yang sampai cerai dan jual ginjal karena tak mendapati uang kembali," sang wanita bertutur pilu mengingat banyak dari mereka berinvestasi sekitar 100 juta rupiah hingga 4 M.
Pekan lalu perwakilan nasabah dari daerah Cibinong sudah melapor kepada Polda Metro Jaya, sayangnya berkas diminta dimasukkan ke Polri. Sesampai di Polri, mereka diminta mengurus kembali ke Polda Metro Jaya. Kini mereka sedang mengupayakan kembali laporan segera ditindak lanjut dan menetapkan Suaidi sebagai tersangka dan dicekal agar tak melarikan diri.
"Harapan kami dengan massa yang besar, supaya pencairan dapat segera terealisasi. Kalau sekarang yang kami laporkan dari Cibinong ada investasi senilai total 1,7 M. Paling tidak dari sini bisa ada titik terang dulu," ungkap perwakilan nasabah IA1 tersebut.
Atas pelaporan ini, ikatan nasabah IA1 berharap jika ada masyarakat yang menjadi korban juga untuk segera melapor pada konsorsium untuk didata kerugian yang diderita.
Laili