Seorang ibu yang menjadi narapidana lantaran membunuh delapan bayinya yang baru lahir di Perancis, dibebaskan dari dalam penjara Kamis (2/8/2012), untuk menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Dominique Cottrez, diizinkan meninggalkan penjara dengan di bawah pengawasan pengadilan, tanpa mengenakan gelang pelacak elektronik. Namun hingga kini belum diketahui alasan pembebasannya. Mantan asisten perawat itu, ditangkap oleh pihak berwenang setelah penemuan mayat bayi yang baru lahir di desa Villers-au-Tertre di utara Perancis, Juli 2010. Dominique didakwa dengan sejumlah kasus pembunuhan, dan menjadi kasus pembunuhan paling mengerikan yang terjadi di Prancis. Ia dinyatakan telah menghabisi delapan buah hatinya, yang merupakan hasil hubungan gelapnya bersama dengan ayahnya. Dalam sebuah pemeriksaan, ia mengaku kerap kali diperkosa oleh ayahnya, sejak ia berusia delapan tahun hingga 14 tahun, bahkan ketika ia sudah menikah.
.
Tribunnews