Atas apa yang didapatnya dari gelagat dan sikap itu, Dini dan Hendri tentu semakin kecewa. Pun ketika mereka melayangkan surat pada pengelola yang hanya dijawab dengan nada prihatin namun tanpa memberi jalan keluar apapun. "Jangan hanya omong untuk ajari kami ikhlas. Sebenarnya yang jadi pertanyaan kami, kenapa motor bisa hilang padahal di depan ada sekuriti?" Dini dan Hendri pun menyayangkan, janji-janji pengelola apartemen yang kurang sesuai. Hendri kemudian menuturkan, saat pertama mereka mulai menghuni apartemen sempat diundang pertemuan warga dengan pengelola. "Saat itu (sebelum ada kejadian kehilangan motor) mereka bilang, akan ada asuransi atas kendaraan para penghuni," ungkap Hendri. Sayangnya, setelah motor hilang tidak ada pembicaraan apapun mengenai jaminan asuransi maupun keamanan. Malah sempat pasangan Hendri dan Dini didatangi sekuriti berbadan besar dan berwajah seram. "Selain itu, pernah ada kepala sekuriti yang minta gugatan saya dicabut setelah saya mulai proses," ujar Hendri tak habis pikir. Tadinya Hendri-Dini sempat berpikir tidak memperkarakan ini karena akan menjadi urusan yang rumit. Namun melihat sikap dan tanggapan pihak pengelola yang kurang menyenangkan, akhirnya atas saran beberapa rekan Hendri pun menghubungi pengacara kasus publik David Tobing untuk mengawal proses hukumnya.
"Paling tidak, ini akan menjadi sumbangsih saya untuk seluruh warga apartemen ini. Tak apa motor hilang, tapi lebih baik mereka semua tahu bahwa kita berhak menuntut yang menjadi hak kita,"pungkas Hendri penuh semangat. Laili