Upacara Adat Digelar Untuk Korban Fokker

By nova.id, Senin, 25 Juni 2012 | 00:33 WIB
Upacara Adat Digelar Untuk Korban Fokker (nova.id)

Upacara Adat Digelar Untuk Korban Fokker (nova.id)

"Foto: Henry "

Meninggalnya  4 korban pesawat Fokker asal Makassar, terus mendapatkan perhatian dari masyarakat. Simpati warga terus mengalir dengan mendatangi rumah duka di Bumi Tamalanrea Permai, Makassar. Sabtu (22/6) malam sekitar pukul 23.00, usai kebaktian, empat jenazah dibawa ke Sumalu (Sulsel).

Setiba di kampung halaman pihak ibu, rombongan pelayat  disambut warga yang sudah menunggu. Selanjutnya, empat jasad dibawa ke lantai atas rumah adat Toraja. "Kami sampai di sini sekitar pukul 11.00," tutur Mayor Yohanis  Tandi Sosang (40).

Rencananya, jasad 4 korban akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Bastem, Kabupaten Luwu. "Jaraknya sekitar 5 km dari Sumalu. Makam bapak saya, kan, di Bastem. Makanya, jenazah orang-orang tercinta ini juga dimakamkan di sana," papar Yohanis  yang begitu tegar menghadapi cobaan. Jarak Sumalu - Bastem sekitar 5 km. Bastem merupakan wilayah yang masuk Kabupaten Luwu dan berbatasan langsung dengan Tana Toraja.

Untuk menuju wilayah yang termasuk pegunungan ini, mesti melewati jalanan menanjak dan berbatu-batu dengan medan yang cukup sulit. Itu sebabnya, butuh waktu lama untuk menuju ke sana.

 Tentang kapan jasad dimakamkan sempat terjadi perundingan antar keluarga. Kerabat setempat minta empat jasad tersebut disemayamkan selama lima hari. Namun, pihak kerabat dari Makassar minta keesokan harinya. Setelah melalui perundingan, akhirnya disepakati empat jasad disemayamkan selama dua hari di Sumalu, untuk kemudian diberangkatkan ke Bastem. "Di Bastem, mereka akan disemayamkan sehari, untuk selanjutnya dimakamkan," ujar Yohanis.

 Sesuai adat Toraja, dilakukan serangkaian upacara kematian. Untuk upacara ini, yang mesti ada yaitu memotong kerbau. "Kami sudah siap memotong 12 kerbau," tutur Yohanis yang sudah ikhlas orang-orang dekatnya beristirahat dalam damai.

Henry