Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di perumahan Bumi Tamalanrea Permai. Tetangga, kerabat, dan keluarga besar sudah menunggu di rumah duka. Ratusan orang turut menyampaikan belasungkawa. Petugas pun ikut menertibkan warga yang akan melayat. Siang itu, warga dipersilakan satu per satu memasuki ruangan dengan tertib. Cukup beberapa menit karena masih banyak yang menunggu giliran.
Hingga malam hari, pelayat terus memadati rumah duka. Bahkan, jauh lebih banyak dibandingkan pelayat yang datang siang hari. Mereka mengikuti kebaktian penghiburan. Bahkan, mulai di mulut gang menuju rumah duka, sudah tampak padat. "Baru kali di kompleks perumahan kami, ada perkabungan jenazah yang dihadiri banyak pelayat seperti sekarang ini. Ya, kematian mereka memang begitu tragis. Kami semua warga di sini, ikut belasungkawa," tutur salah satu tetangga.
Rencananya, empat korban akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Tana Toraja, sekitar 6 jam perjalanan darat dari Makassar. "Kami masih menunggu kerabat yang belum datang. Suami Onci, saat musibah terjadi masih di Singapura. Kabarnya, dia sudah sampai Jakarta. Selain itu, kami masih menunggu kerabat dari Biak," ujar salah satu kerabat yang siang itu baru tiba dari Ambon. Henry