Untuk meringankan beban kejiwaan keluarga korban pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang jatuh di sekitar Gunung Salak, Jawa Barat pada Rabu (9/5) lalu, Himpunan Psikologi Seluruh Indonesia (HIMPSI) wilayah Jakarta membuka posko bantuan psikologi di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta. Selain keluarga korban, para petugas dan wartawan yang meliput peristiwa jatuhnya pesawat SSJ100 juga diperbolehkan untuk mendapatkan layanan ini. "Layanan ini gratis," ujar Mira Rumeser, koordinator lapangan HIMPSI Jaya saat ditemui di posko bantuan psikologi pada Senin (14/5). Posko bantuan psikologi ini sebenarnya sudah disediakan sejak Jumat (11/5) di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, karena kondisi psikologi keluarga korban masih rentan dan emosional, belum ada yang menghubungi atau mendatangi posko ini. Keadaan ini membuat tim HIMPSI Jaya memutuskan untuk 'jemput bola'. "Waktu di Halim, kami yang mendatangi mereka. Kami usap punggung atau tangan mereka. Kalau mereka merasa mau ngomong, baru kami tampung," jelas Mira. Menurut Mira, ada 3 (tiga) langkah pertolongan awal yang akan dilakukan bagi mereka yang membutuhkan konsultasi. "Pertama, kami yakinkan kalau mereka dalam keadaan aman. Yang kedua, bagaimana supaya mereka bisa kembali ke kegiatan mereka sehari-hari. Dalam situasi yang seperti ini, menangis adalah sesuatu yang normal. Yang ketiga, kami menjadi jembatan informasi pada pihak-pihak terkait. Itu karena mereka perlu informasi terkini," jelas Mira. Keluarga korban dan semua yang menangani langsung peristiwa kecelakaan SSJ 100 perlu mendapat bantuan konsultasi psikologi, "Supaya letupan-letupan emosi itu bisa tersalurkan," katanya. Sekitar 30 sampai 40 orang psikolog sukarelawan menyatakan siap dihubungi melalui posko ini. "Keluarga korban dapat menghubungi nomor bantuan yaitu 0811950014 dengan Ibu Murti," ujarnya. "Fokus kami adalah mereka (keluarga korban) supaya mereka bisa bangkit lagi." Renty