Dari Sidang Perdana Tabrakan Maut

By nova.id, Sabtu, 28 April 2012 | 02:17 WIB
Dari Sidang Perdana Tabrakan Maut (nova.id)

Meski tak tertabrak, Lutfi mengaku cukup trauma. Sejak kejadian itu, Lutfi enggan kembali ke lokasi kejadian atau sekadar bermain bola bersama teman-temannya yang lain. "Kalau saya kesana atau main bola, saya jadi kepikiran. Saya jadi ingat sama teman-teman yang sudah meninggal," ucapnya lirih.

 Jika keluarga korban berduyun-duyun datang menyaksikan persidangan perdana Afriani, tak begitu halnya dengan keluarga Afriani. Sang ibunda, kakak, serta adik-adik Afriani tak tampak duduk di kerumunan pengunjung. Hanya Ermita (37), tante Afriani, yang terlihat serius mengikuti jalannya sidang. "Bukannya tidak support. Bunda (Ibu Afriani, Red.) tadi pagi sempat menjenguk ke rutan, tapi tidak ikut ke PN karena langsung merasa lemas. Kalau kakaknya sedang di luar kota, sementara adik-adiknya sedang ada keperluan. Usai sidang, Ruly (adik Afriani, Red.) menyusul ke rutan," tukas Ermita.

Afriani sendiri, sebut Ermita, sehari sebelum sidang sempat mengaku takut dan nervous. "Mungkin karena keluarga korban banyak. Tapi dia enggak terlalu menunjukkan itu di depan ibunya supaya ibunya lebih kuat," ujarnya. Meski sudah nampak tegar saat menjalani sidang, lanjut Ermita, Afriyani tetap merasa tertekan. "Dia lemas dan sedih."

Kesedihan Afriani makin berlipat karena seminggu menjelang sidang, tepatnya Kamis (19/4), ia genap berusia 29 tahun. Hari yang seharusnya menjadi momen bahagia itu justru menjadi penuh haru. Ibu, adik dan beberapa anggota keluarga dekatnya datang menjenguk Afriyani yang sejak 22 Maret lalu mendekam di rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, untuk merayakan ulang tahunnya. Pempek buatan sendiri dan satu dus air mineral menjadi 'kue ulang tahun' bagi Afriyani.

"Kami enggak ada kasih kado, hanya kasih support saja. Kami kasih semacam buku yang isinya ucapan selamat ulang tahun berikut foto dari ibu, kakak, adik, nenek dan teman-temanya. Itu hadiah kami buat dia," jelas Ermita sembari menyangkal rumor yang beredar bahwa Afriani merayakan ulang tahun besar-besaran di rutan.

Di hari ulang tahunnya, masih menurut Ermita, Afriyani berharap menjadi sosok yang lebih baik. "Dia berharap keluarga dan masyarakat bisa kembali menerima dia karena kejadian ini bukan disengaja," ungkapnya. Selain itu, Afriyani yang pernah bekerja di sebuah rumah produksi tersebut juga berharap bisa kembali bekerja seperti semula.

Penampilan Afriyani pun turut berubah. "Iya, sekarang pakai jilbab. Di rutan dia juga tetap pakai jilbab," ujar Ermita membenarkan. Rencananya, Afriyani akan tetap mengenakan penutup kepala hingga ia bebas nanti.

Edwin, Renty