Mau Hilangkan Tato, Malah Hilang Nyawa (1)

By nova.id, Senin, 23 April 2012 | 23:36 WIB
Mau Hilangkan Tato Malah Hilang Nyawa 1 (nova.id)

Mau Hilangkan Tato Malah Hilang Nyawa 1 (nova.id)
Mau Hilangkan Tato Malah Hilang Nyawa 1 (nova.id)

"Ris mengaku tak punya izin praktik dan hanya mempelajari cara membius dan menghilangkan tato para pelanggannya lewat internet. (Foto: Goes Az / Dok Nova) "

Tak Keberatan

Impian Shinta bersanding di kursi pengantin lenyap bersamaan dengan kematiannya. Calon suaminya, Dwi, syok dan menolak memberi pernyataan saat membawa jasad Shinta untuk dimakamkan di Semarang. "Kami tidak mau dia diotopsi. Biarkan dia tidur dengan tenang," ujar Turiem, ibu Dwi alias calon ibu mertua Shinta, yang turut menemani putranya.

Meski baru calon menantu, "Dia sudah saya anggap anak sendiri. Berhubungan dengan anak saya juga sudah lama, makanya mantap menikah," tutur Turiem sambil menyebutkan Shinta sangat perhatian kepadanya. "Tiap hari telepon menanyakan kabar keluarga." Soal tato, lanjutnya, "Saya tak tahu kalau dia punya banyak tato di tubuhnya. Padahal, kalau dia mengaku, saya juga tak keberatan. Kenapa tidak bilang saja. Kalau dihapus, kan, berbahaya. Pasti tidak saya izinkan," ujarnya.

Kepada rekan-rekannya, Shinta berkisah, ia tengah mengumpulkan uang untuk mudik ke Palembang untuk minta restu dari orangtuanya sebelum menikah. "Dia mengaku dari Palembang tapi tepatnya saya kurang paham karena dia tidak pernah cerita," ujar Indri, salah satu teman Shinta.