BBM Ditunda Kenaikannya, Harga Telanjur Melambung

By nova.id, Minggu, 1 April 2012 | 01:07 WIB
BBM Ditunda Kenaikannya Harga Telanjur Melambung (nova.id)

Bahan Bakar Minyak (BBM) memang ditunda kenaikannya, tapi beragam reaksi telah muncul dari masyarakat. Ada yang menolak, ada pula yang setuju. Diantara mereka yang menolak, ada Diah (47), pemilik warung makan yang berlokasi di Plaza Ciledug, Tangerang. "Kami orang kecil ikut saja. Sebenarnya enggak setuju, tapi bikin santai saja," ujarnya sambil tersenyum, Jumat (30/3).

Menurut pantauan Nova di pasar tradisional yang terletak di bawah Plaza Ciledug, harga beberapa bahan pokok sudah mengalami kenaikan meski BBM belum diputuskan naik secara resmi oleh pemerintah. Di antaranya adalah minyak goreng dan cabai. Harga satu liter minyak goreng yang biasanya 10 ribu rupiah per liter, sekarang telah merangkak naik menjadi 13 ribu rupiah per liter. Cabai hijau yang semula berharga 12 ribu rupiah per kilogram, kini sudah naik menjadi 18 ribu rupiah per kilogram.

Kenaikan yang paling tajam terasa pada cabai rawit dan daging. Cabai rawit yang tadinya 'hanya' 25 ribu rupiah per kilogram kini naik menjadi 35 ribu rupiah. Daging sapi yang semula 60 ribu rupiah per kilogram kini berada di harga 70 ribu rupiah per kilogram.

Meski bahan-bahan pokok sudah naik sekitar seminggu belakangan, namun Diah memutuskan untuk bertahan dengan harga yang biasa berlaku di warung makannya. Untuk menarik pembeli, ibu dari 5 orang anak ini masih menjual 'paket hemat'. Lauk berupa rendang, ikan goreng atau telor ayam balado menjadi pilihan dalam paket hemat yang dijual dengan harga enam ribu rupiah per porsi. Itu pun sudah termasuk sepiring nasi putih hangat.

"Saya akan coba bertahan dengan harga biasa sampai satu minggu ke depan untuk melihat omset saya terpengaruh atau tidak. Kalau tidak terlalu pengaruh, harga akan tetap segitu. Kalau tidak, terpaksa akan saya naikan menjadi tujuh ribu rupiah per porsi," ujarnya. Diah sendiri harus mempersiapkan 500 ribu rupiah sebagai modalnya berjualan. Dari modal itu, Diah mengaku bisa mendapatkan untung sekitar 200 ribu hingga 300 ribu rupiah per harinya. Prinsip Diah hanya satu, "Yang penting dagangan habis dan laku," ucapnya mantap.

Renty