Sang Maestro Jazz dalam Kenangan (1)

By nova.id, Jumat, 24 Februari 2012 | 23:09 WIB
Sang Maestro Jazz dalam Kenangan 1 (nova.id)

Sang Maestro Jazz dalam Kenangan 1 (nova.id)
Sang Maestro Jazz dalam Kenangan 1 (nova.id)

"Howie Chen di hadapan jenazah sang ayah di persemayaman jenazah Adi Jasa Surabaya. (Foto: Amir Tejo/Dok NOVA) "

Kenangan Pertengkaran

Uniknya, Howie justru mengenang kebersamaan dengan sang ayah ketika mereka terlibat perdebatan. Diakui Howie, di antara tiga anaknya, Howie adalah anak yang paling tidak akur dengan Bubi. Namun setelah bertengkar, Howie biasanya langsung menelepon Bubi untuk meminta maaf. "Buat saya, itu indah sekali. Masing-masing anaknya punya memori tersendiri tentang Bapak. Dan memori saya yang terindah justru saat kami berantem," tutur Howie.

Masalah yang diperdebatkan pun tak jauh-jauh dari soal jazz. Karena Howie juga dikenal sebagai pemain musik jazz, ayah dan anak ini tak jarang diskusi berjam-jam soal jazz dan berujung pada pertengkaran. Meski sama-sama menganut subgenre bepop dalam bermusik jazz, namun ada perbedaan antara pandangan Bubi dengan Howie. "Bedanya saya dengan Bapak, saya bisa mendengarkan jazz kacangan, sedangkan Bapak tidak bisa. Dia paling tak bisa menerima orang membuat musik jazz asal-asalan, yang disebutnya kacangan," terang Howie.

Howie punya alasan sendiri soal sikapnya. Katanya, ia bisa menerima musik jazz kacangan karena ia mengasuh acara jazz di sebuah radio di Surabaya. Karena itu, mau tak mau ia harus mendengarkan musik jazz yang dianggap sang ayah kacangan. "Tujuannya agar bisa memperbandingkan mana yang bagus dan yang jelek. Buat Bapak, jelek ya jelek saja."

Amir Tejo / bersambung