Sang Nenek Ikhlaskan Kepergian Cucunya

By nova.id, Jumat, 24 Februari 2012 | 08:03 WIB
Sang Nenek Ikhlaskan Kepergian Cucunya (nova.id)

Sang Nenek Ikhlaskan Kepergian Cucunya (nova.id)

"Siti Aminah (Foto: Ahmad Fadillah) "

Minggu (19/2) silam sekitar jam 09.00, warga Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, digetarkan berita menyedihkan. Jembatan bambu Sungai Cihideung yang melintas desa itu ambruk.

22 warga yang melintas jembatan, seperti tertumpah ke air yang mengalir deras. Sejumlah warga berhasil diselamatkan, namun 8 korban hanyut dan belakangan ditemukan dalam kondisi tewas. Lebih tragis lagi, 7 korban adalah anak-anak.

Salah satu korban adalah seorang bocah perempuan bernama Nur Fajar (10). Setelah lima hari, Kamis (23/2) Fajar ditemukan sudah meninggal. "Saya dengar, Fajar ditemukan di kawasan Tangerang," ujar Siti Aminah (60-an), nenek Fajar.

Kabar ini melegakan Siti dan keluarganya. "Melihat derasnya air, kami sekeluarga sudah tipis harapan Fajar ditemukan selamat. Kami sudah ikhlas. Berhari-hari kami hanya berharap, jasad Fajar ditemukan. Syukurlah, hari ini ada kabar melegakan, meski Fajar benar sudah meninggal," tutur Siti yang begitu dekat dengan cucunya.

Dikatakan Siti, malam itu, Fajar tidur di rumahnya yang berdekatan dengan kediaman orangtua Fajar. "Beberapa hari lalu, kakek Fajar meninggal. Sejak itu, ia tidur di rumah, untuk menemani saya. Dia memang sangat dekat dengan saya," kata Siti.

Siti mengaku, sebelumnya tidak ada firasat buruk. Hanya saja, pagi itu Fajar pamit ingin ikut acara Maulid yang diselenggarakan di Cibanteng. Sebenarnya, Siti tidak mengizinkan karena pagi itu hujan turun rintik-rintik. Malamnya, hujan juga turun dengan deras. "Lalu, ia keluar rumah. Saya pikir, ia hanya main dekat rumah."

Tanpa setahu Siti, rupanya Fajar pergi ke acara Maulid bersama teman-temannya. Pulangnya, ia melewati jembatan bambu, jalan alternatif  untuk memperpendek jarak yang biasanya memang sering dilewati warga.

"Ketika saya dengar kabar jembatan ambruk, saya tidak begitu cemas. Tidak saya sangka, ternyata Fajar merupakan salah satu korban," ujar Siti seraya mengatakan Fajar adalah bocah periang. "Badannya juga gemuk. Ia tidak rewel soal makanan."

Fajar memang sudah tiada. Siti pun mengikhlaskannya. "Kami masih menunggu jasadnya sampai rumah. Rencananyam, begitu sampai langsung dimakamkan di makam desa. Semua korban tewas dimakamkan berdampingan," ujar Siti yang tampak tabah.Henry