Teduh Sudah Kembali Dengan Selamat

By nova.id, Jumat, 17 Februari 2012 | 07:43 WIB
Teduh Sudah Kembali Dengan Selamat (nova.id)

Sempat menghilang Senin (13/2) lalu, Teduh (13) kembali ke pangkuan orangtuanya. Anak berkebutuhan khusus ini hilang di sekolahnya, daerah Tendean, Jakarta. Menurut Pingkan, Teduh pulang sendiri ke rumah memakai angkot, Selasa (14/2) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Siangnya saya sempat mendapat kabar, Teduh ada di kawasan Carefour Lebak Bulus. Rupanya dia sudah jago dan sempat jalan-jalan ke Kalideres. Bahkan sempat tidur di teras Carefour. Ada orang yang melihat Teduh di sana," kata Pingkan lewat SMS.

Yang mengharukan Teduh menghadiahkan Pingkan CD musik. "Saat saya di jalan sibuk mencari Teduh, dia telepon saya dari rumah sambil minta maaf. Kalimat yang sangat indah keluar dari bibirnya, 'I love you Mom'. Dia memang lembut hati. Baby sitternya yang menangis sampai dikeringkan air matanya. Pembantu saya juga dipeluk dan minta maaf dengan semua orang di rumah," lanjut Pingkan.

Menurut Pingkan apa yang dilakukan Teduh dilakukan secara impulsif. "Anak autis memang begitu, tidak memakai rencana," tutur Pingkan yang tetap optimis dalam mengasuh Teduh meski berkebutuhan khusus. "Pasti ada alasan kenapa Tuhan menghadirkan anak-anak seperti Teduh di keluarga dan rumah kami."

Dalam broadcast BB yang dikirim, Pingkan menulis kronologi pulangnya Teduh. Teduh meninggalkan sekolah Senin (13/2) sekitar pukul 10.00 saat gerbang sekolah dibuka. Pertama kali terlihat pukul 13.00 di FX Plaza Senayan. Teduh terlihat menangis dan panik karena para penjaga keamanan berusaha menangkap dan menariknya. "Sebenarnya Teduh mencoba naik Metromini 640 jam 20.00 ke Pasar Minggu. Tapi ia lupa jalan ke rumah."  

Setelah sempat tidur di teras Carefour Lebak Bulus seperti yang dilaporkan penjaga keamanan, paginya dibawa ke Kantor Polisi Lebak Bulus. Tapi karena polisi tidak tahu cara menanganinya, Teduh dibiarkan pergi dan kembali ke Carefour. Penjaga memberi Teduh minum dan uang. Pingkan berasumsi setelah itu Teduh ingat jalan pulang dan sampai di rumah sorenya.  

Saat Pingkan masih di jalan mencari Teduh, sang buah hati menelepon dari rumah. "Ibu, maafkan aku, kakiku terluka, aku mencintaimu." Kini Teguh demam dan mengalami sakit di kedua kakinya. Pingkan dan suami berencana membawa ke dokter untuk pemeriksaan.

Nove