Igna Jose Najoan, Satu Model, Satu Produksi

By nova.id, Kamis, 16 Februari 2012 | 22:54 WIB
Igna Jose Najoan Satu Model Satu Produksi (nova.id)

Igna Jose Najoan Satu Model Satu Produksi (nova.id)

"Igna Jose Najuan (Foto: Krisna) "

Igna Jose Najoan seorang perajin tas. Tapi ia juga bisa disebut seniman. Pasalnya, tas-tas karyanya yang berbagan kulit ini memang hand made dan ia membuat satu model untuk satu buah tas.

"Susah kalau ada orang yang pesan model seperti yang pernah saya buat. Bahannya belum tentu ada," jelas Igna yang mengusung brand  untuk tasnya Becca. "Saya sendiri juga malas kalau bikin tas dengan model yang sama."

Becca spesialis tas dengan aplikasi tiga dimensi. Saat ini Igna lagi senang mengaplikasikan batik untuk dipadankan dengan kulit yang menjadi salah satu ciri khasnya.  Di luar batik, Igna juga memadukan beragam bahan seperti batu, logam, hingga kancing baju. "Ini memang sebuah kerajinan yang dikerjakan dengan sepenuh hati."

Tak heran, Becca tak punya banyak stok barang. "Untuk mengerjakan satu tas paling cepat satu orang satu hari. Bahkan kadang berhari-hari belum kelar juga," jelas Igna sambil menunjukkan sebuah tas kulit dengan aplikasi- aplikasi yang belum dijahit. "Ini sudah empat hari, tapi belum kelar juga," katanya sambil tertawa.

Lantaran tak punya stok barang, Igna yang nanti akan saat ini sedang menyiapkan barang-barang untuk pameran di acara Indonesia Fashion Week 2012 ini tak banyak melakukan promosi. Ia tak punya website. Di kartu namanya juga hanya tertulis email. "Tapi barang-barang saya bisa didapat di Alun-Alun GI dan Gedung Smesco."

Minimnya stok, lanjut Igna bukan karena bahan baku. "Untuk mencari tukang yang bisa membuat tas seperti ini tidak gampang. Makanya produksi pun tidak bisa banyak," jelas Igna yang selama ini lebih banyak melayani pelanggan-pelanggan tetapnya saja. "Promosi juga lebih banyak dari mereka. Nah kalau serius, biasanya mereka akan tanya lewat email," kata Igna yang saat ini hanya punya satu pegawai tetap. "Selebihnya, sih, tenaga harian yang dipanggil ketika banyak pekerjaan."

Untuk pameran, Igna yang punya pelanggan beberapa wanita papan atas ini hanya memilih satu event saja yakni, Inacraft. "Cukup setahun pameran sekali. Saya harus selektif," jelas Igna yang karyanya juga sering dipinjam oleh beberapa desainer untuk fashion show.

Ia berharap lewat IFW ini akan menemukan komunitas-komunitas para perajin yang punya fisi dan misi sama. "Sehingga kita punya wadah. Karena saya melihat kita punya banyak perajin yang menghasilkan barang berkualiats, tapi tak punya tempat yang benar-benar sesuai. Kalau barang bagus ditumpuk begitu saja, ya tidak akan menarik," jelas Igna yang sejak tahun 2002 memulai bisnis ini karena memang hobi mengoleksi tas dan membuat kerajinan.

Krisna