Soal pengusiran, kata Pak Min, "Tuduhan itu hak setiap orang tapi yang sebenarnya yang saya utarakan. Kan, sudah dijual, otomatis sudah milik orang lain." Yang membuatnya kecewa, Yati membawa-bawa anak mereka dalam perseteruan memperebutkan rumah. Padahal, "Saya sudah berinisiatif tetap menafkahi anak-anak. Masalahnya dia menanggapi dengan tuntutan tak masuk akal. Mereka minta biaya sampai menikah pun, saya sanggupi. Eh, Yati malah minta biaya tanpa mau menyebut berapa besar. Sudah begitu, masih minta rumah itu. Saya bilang ke anak-anak, kalau minta rumah untuk tinggal dengan mamanya, saya tolak karena mama mereka bukan lagi istri saya."
Meski komunikasi dengan kedua anaknya sudah tak lancar lagi, menurut Parimin, ia tak pernah menghindar atau sulit dihubungi. "Mereka sudah dewasa dan tahu saya di mana. Kalau mau ketemu juga tahu bagaimana caranya. Tapi kalau bertemu hanya mau mencaci maki saya, lebih baik tak usah," katanya dengan nada keras.
Henry Ismono, Laili Damayanti