Ditemukannya kembali Vita, memang sempat membuat berita besar. Jumat (27/1) itu, seharusnya menjadi hari bahagia bagi Lili. Sayang, keinginan Lili untuk langsung membawa Vita pulang tak terlaksana. Bahkan pertemuan yang berlangsung penuh derai airmata tersebut seperti membuka aib bagi dirinya. "Aku kesal aja. Aku enggak disekolahin, aku dipukuli," ujar Vita sambil terisak saat ditanya alasannya minggat dari rumah.
Selama ini, kata Vita, Lili sering memukulnya untuk kesalahan-kesalahan kecil. "Misalnya mau main pakai baju syuting, diomelin. Padahal, aku cuma pakai buat jalan-jalan. Terus, kalau mau jalan-jalan, mesti nangis-nangis dulu baru dikasih izin. Kadang dipukuli dulu," ungkapnya.
Sambil menyeka airmata Vita dengan handuk kecil, Lili yang saat itu berdiri di samping Vita membenarkan pengakuan anaknya. Kata Lili, semua itu dilakukan bukannya tanpa alasan. Salah satunya, putri bungsunya yang masih di bawah umur itu kerap pulang malam. "Waktu itu bulan puasa, dia pulang jam 24.00. Dia sering sekali seperti itu. Sebagai orangtua, saya marahi. Saya suruh masuk rumah, dia enggak mau, makanya saya tarik rambutnya. Waktu menarik rambut itu juga enggak kencang, kok, hanya sebentar saja. Setelah itu, saya masukan karet gelang ke kakinya. Saya selepet gitu. Setelah itu kulitnya jadi biru-biru karena kakinya, kan, putih," ujar Lili.
Mendengarkan penjelasan Lili, Vita terus bersikukuh kerap dipukuli sang ibu dalam banyak kesempatan lain. Seperti tak tahan mendengarkan keluhan Vita, Lili hanya bisa menjawab, "Sudahlah, Nak. Sudah, ya. Mama yang salah," ujar Lili kepada Vita.
Meski begitu, Lili mengaku tak mau menyalahkan Vita. Baginya, apa yang diungkapkan Vita kepada awak media tersebut dikarenakan usianya yang masih sangat muda sehingga kepribadiannya pun masih labil. Sebagai orangtua, Lili tak mau menuruti emosi. "Mungkin lagi labil, ya? Masih anak kecil. Istilahnya, dibilang ke sana, ya, ke sana. Dibilang ke sini, ya, ke sini. Kalau saya, sih, enggak (berlaku kasar). Demi Allah, enggak!"
Sukrisna, Renty Hutahaean