Berburu Kuliner Khas Kudus (2)

By nova.id, Jumat, 3 Februari 2012 | 06:09 WIB
Berburu Kuliner Khas Kudus 2 (nova.id)

Berburu Kuliner Khas Kudus 2 (nova.id)
Berburu Kuliner Khas Kudus 2 (nova.id)

"Foto: Rini Sulistyati/Nova "

Bisnis es krim, menurut Soepri, sebagai bisnis padat modal. Karena pada saat menitipkan produknya, ia harus meminjamkan freezernya juga. Bila ada penambahan 100 toko, maka Soperi harus menambah 100 freezer. "Sejauh ini, sih, baru ada sekitar 150 toko yang kerjasama dengan saya."

Sejauh ini pula, lanjut Soepri, ia belum berniat menjual produknya dalam bentuk curah ,misalnya untuk keperluan hajatan di gedung. Alasannya, "Itu pasar khusus. Perlu ada orang khusus yang mengelola. Saya belum ke sana. Masih terus mencari cara membuat produk yang enak dan menjual. Karena ketika bertempur dengan produk multinasional, paling tidak bisa "bersaing" di rasa. Bisnis itu kalau diawali dengan benar pasti berkah."

Omong-omong, kenapa memilih nama Hong Kong? "Soalnya, waktu saya mendaftarkan nama produk di Jakarta, dari 10 nama yang saya daftarkan, 9 sudah dipakai orang lain. Nama Hong Kong belum ada yang pakai. Jadi, nama Hong Kong ini asal pilih saja. Ternyata malah bawa rezeki."

Rini Sulistyati