Mempertahankan Jejak Tionghoa dalam Seni (2)

By nova.id, Minggu, 22 Januari 2012 | 23:36 WIB
Mempertahankan Jejak Tionghoa dalam Seni 2 (nova.id)

Mempertahankan Jejak Tionghoa dalam Seni 2 (nova.id)
Mempertahankan Jejak Tionghoa dalam Seni 2 (nova.id)

"Dengan sabar, Lancy melatih anak-anak mengakarabi gu zheng (Foto: Dok Pri) "

Langkanya alat musik gu zheng di toko penjual alat musik tidak menjadi masalah. Di rumahnya, Lancy menyediakan gu zheng dan beberapa alat musik tradisional Cina lainnya, seperti phi pa (gitar) dan erl hu (biola) sebagai alat belajar. "Alat ini impor langsung dari Cina. Di sini belum ada. Kalau murid mau les, beli alat ini mesti lewat saya," jelasnya. Sebuah gu zheng biasa harganya Rp 4,5 juta sampai Rp 5,5 juta.

Meski sibuk mengajar, Lancy tetap menjadi performer gu zheng di berbagai kesempatan. Beberapa stasiun televisi nasional pun pernah mengundangnya untuk tampil dalam program acara mereka, seperti Rakyat Memilih (2008) di TVOne dan Dahsyat (2011) di RCTI. Selain itu, ia juga kerap berkumpul bersama para penggemar alat musik tradisional Cina lainnya dan membentuk komunitas.

Sekitar tahun 2006, bersama teman-temannya Lancy mendirikan Lotus Music Entertainment (LME). Melalui LME yang sudah memiliki 57 anggota ini, Lancy tampil di berbagai acara bernuansa Cina.

Renty Hutahaean