"Jujur, kami sekeluarga merasa hancur ditinggalkan Ade. Saya pribadi kehilangan sekali karena dari kecil saya selalu bareng dia. Apalagi Ade dekat dengan hampir seluruh keponakan, kami kehilangan sekali," ungkap Kris yang saat ditemui di kediaman mendiang Ade Sagi di jalan kaca piring, kelurahan wanasari, Cibitung, Bekasi.
Kecintaan keluarga terhadap mendiang Ade tak berlebihan mengingat sosoknya dikenal dermawan dan penyayang terhadap siapa saja.
"Terakhir, bulan Juni lalu saat saya menyunatkan anak, dia juga mengulurkan sebagian dana. Dia bilang 'Kalau enggak bisa dateng yang penting dana juga enggak apa-apa kan?' dan itu langsung diberikan tanpa pamrih," kenang Kris pilu.
Kedermawanan Ade juga ditunjukkan dengan kebiasaannya mendermakan sebagian hartanya untuk anak yatim. Menurut Kris yang sempat mewakili Ade menyerahkan bantuan tahun ini, adiknya tersebut setiap tahun selalu menyisihkan uang untuk membantu anak yatim piatu di sekitar tempat tinggal keluarga di cibitung.
Jika ada pemberitaan miring tentang motif dibalik meninggalnya mendiang, Kris menepis Ade yang dituduh berhura-hura di malam nahas itu.
"Dia orang yang mandiri sejak masih duduk di SMEAN 1 Bekasi. Dia sudah mencari uang sakunya sendiri, tidak mungkin dia bertindak tidak dewasa. Selama ini dia justru banyak membantu keluarga terutama ketika ibu masuk rumah sakit. Rasanya adik saya bukan orang yang suka hura-hura," tutur Kris.
Hal senada diungkapkan pula oleh Enden Novita Dewi (22) keponakan Ade yang kontak terakhir dengan mendiang sebelum meninggal.
"Om sering kasih baju rancangannya buat keponakan dan saudara. Agustus lalu, aku juga dibuatkan baju wisuda sama om Ade. Semuanya om yang atur dan desain, aku enggak boleh ikutan sama sekali," kenang Enden.
Enden pun merasa menyesal karena di hari nahas itu sebenarnya dia sudah diminta ibunya menghubungi Ade Sagi.
"Pas malam tahun baru, mama SMS aku 5 kali untuk suruh aku ketemu om. Aku tidak mau karena kupikir om pasti sama teman-temannya, aku takut ganggu. Aku sempat SMS sih tapi pending, sampai dapat kabar om meninggal," ungkap Enden pilu.
Ade Sagi bersama Randi Yan ditemukan tak bernyawa di sebuah rumah di Bandung. Keduanya tewas tanpa busana di dalam kamar mandi rumah tersebut.
Laili Damayanti