The Kitchen Musical, Seperti Chef Sungguhan

By nova.id, Jumat, 25 November 2011 | 00:09 WIB
The Kitchen Musical Seperti Chef Sungguhan (nova.id)

The Kitchen Musical Seperti Chef Sungguhan (nova.id)

"Foto: The Group Entertainment "

Sejak tayang perdana 1 Oktober lalu di Metro TV, serial drama televisi The Kitchen Musical (TKM) mendapat respons baik dari penonton. Menjawab keinginan penonton pula, The Group Entertainment, perusahaan yang memproduksi TKM mendatangkan tiga pemain utamanya ke Indonesia.

Karylle Tatlonghari, Arthur Acuna, dan Christian Bautista adalah tiga pemain TKM yang menyempatkan diri menyambangi Indonesia kali ini. Khusus Karylle dan Arthur, ini adalah kali pertama mereka menginjakkan kaki di Tanah Air. "Awalnya aku agak shock. Di Twitter banyak yang mengomentari TKM dalam Bahasa (Indonesia). Aku enggak mengerti sekaligus sangat terkejut karena banyak orang Indonesia menonton tayangan ini," ujar Karylle mengomentari antusiasme penonton Indonesia.

Di TKM, Karylle berperan sebagai Maddie Avilon, anak pemilik restoran The Avilon sekaligus sous chef di restoran itu. Selain Karylle dan Arthur, ada juga Christian yang sudah lebih dulu populer di Indonesia. Meski begitu, Christian mengaku tak kalah bangga melihat perhatian yang diberikan penonton Indonesia terhadap TKM. Bagi Christian, TKM seperti mengubah hidupnya. "Dulu aku tidak berdansa. Jika ada yang mengajak berdansa, aku menolak. Namun, di TKM semua orang diharuskan berdansa dan aku memulainya dari nol. Untungnya para pemain lain sangat membantu. Jika aku mengalami kesulitan dengan aktingku, aku bisa bertanya kepada Art (panggilan Arthur yang merupakan aktor teater dari New York). Pokoknya mereka akan membantu meski tidak diminta. Sebuah kerjasama tim yang kompak," ungkap Christian yang berperan sebagai sous chef Daniel Ray.

Serba Rahasia

Berakting, bernyanyi, menari, dan memasak dalam waktu bersamaan memang tak mudah. Perlu latihan khusus bagi para pemain untuk melakukannya. Bahkan mereka perlu berlatih siang dan malam agar bisa terlihat seperti chef sungguhan. "Kami masuk camp khusus dan memasak intensif selama dua hari penuh. Kami di sana mengenakan seragam asli chef dan kami juga diteriaki oleh chef sungguhan saat sedang mengerjakan tugas kami," tukas Art, pemeran Harry Shaw, sang General Manager The Avilon.

Sejak berlatih intensif itulah mereka menemukan sebuah ritme yang harmonis di dapur. "Semua orang merasakan hal itu. Saya harap, ketika orang menonton TKM, mereka jadi suka memasak, atau suka tayangannya, atau aktingnya. Setidaknya mereka menyukai sesuatu dari tayangan ini. Tayangan ini sangat kreatif," puji Christian. Ia sendiri sempat terluka ketika berlatih memotong bahan makanan dengan pisau sambil menatap ke arah kamera.

Uniknya juga, agar para pemain tetap total dengan perannya dan jalan cerita tetap menarik, Cheek (kreator, penulis, sekaligus sutradara TKM) selalu merahasiakan naskah setiap episodenya ke para pemain. "Tidak ada seorang pun yang bisa menebak. Kami sendiri sangat penasaran ingin tahu cerita ini akan dibawa ke mana. Aku sendiri tidak bisa menebak akhir ceritanya," ujar Karylle.

Christian menduga, "strategi" Cheek tadi demi membuat TKM berbeda dari drama lain. "Kalau kami diberitahu apa yang akan terjadi, keunikan apa yang terjadi selanjutnya akan sirna. Ini cerita yang tidak biasa dan bukan tipikal. Everyone is an alien," seloroh Christian.

Musim pertama TKM telah dibuat dalam 13 episode dan ditayangkan di 16 negara Asia. Para pekerja dan artis yang teribat di serial ini berasal dari 7 negara Asia. Keberhasilan TKM telah menarik perhatian produser ternama asal AS, Ben Silverman untuk membeli franchise TKM. Ben pun akan memproduksi TKM di AS.

Untuk musim kedua TKM, ada kemungkinan artis Indonesia untuk terlibat di dalamnya. The Group Entertainment, pembuat TKM, terus melakukan casting bagi sejumlah kandidat dan diharapkan ada yang cocok. Tunggu saja!

Renty, Tarmizi