Jenang ketan buatan Nunung Sumbayon (50) diberi label Asli karena menggunakan bahan-bahan yang asli tanpa campuran lain. Bahan utamanya adalah beras ketan dan gula nira yang kemudian diolah secara tradisional tanpa bantuan mesin hingga menjadi jenang yang legit. Nunung merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha orangtuanya sejak era 1970an.
Rasanya yang manis legit, sebenarnya hampir sama seperti jenang-jenang lainnya. Namun, kelebihan jenang ketan buata Nunung ini terasa lebih lebih kenyal, gurih, dan tak membuat eneg. Kemasannya yang dibuat kecil pun pas untuk dinikmati segala usia, bahkan bisa disajikan kapan saja. Jenang ketan ini juga memiliki aroma yang sedap karena dimasak dengan kayu bakar dan api kecil selama 7 jam, sambil terus diaduk secara non stop.
Jenang produksi rumahan ini mampu menghasilkan jenang ketan sebanyak 25 kg. Menurut Nunung, permintaan biasanya tak hanya untuk oleh-oleh saja tapi juga sebagai salah satu makanan untuk seserahan. "Jenang ketan bisa di order untuk syukuran, selamatan, atau seserahan. Tradisi di Blitar, bila akan menikah dan melakukan seserahan biasanya ada jenang ketannya. Jadi produksi lancar terus, alhamdulillah," ucap Nunung yang membuka toko jenang Asli di depan rumahnya, Jl. Prambanan No. 6 Blitar.
Jenang olahannya tak hanya bisa di dapatkan di Blitar saja, tapi juga beberapa tempat oleh-oleh di sejumlah kota, seperti Malang dan Surabaya. Bahkan, dengan bangga Nunung pun menceritakan, jenangnya sudah sampai ke Belanda dan Australia, karena banyak pelanggan setianya di luar negeri selalu membawa jenang ketan buatannya sebagai oleh-oleh. Harga jenang ketan Asli Rp 1.000/bungkus kecil, dan dapat bertahan hingga 1 bulan lamanya.
Swita A Hapsari