Agus Heru Antoko (31), suami Yuyun yang ditemui NOVA di rumahnya di Desa Bendo, Kec. Kapas, Kab. Bojonegoro (Jatim) mengelak bila istrinya tewas akibat diracun. "Istri saya sudah sering berusaha bunuh diri. Tapi selalu berhasil kami gagalkan. Termasuk kali ini, dia mengaku habis minum pestisida. Sebelum kami menikah, dia memang sudah mengalami depresi," terang Agus yang menikahi Yuyun 4 tahun silam.
Rabu siang itu, lanjut Agus, tubuh istrinya tiba-tiba tampak oleng dan jatuh pingsan. Saat Yuyun siuman, Agus mengaku mencium bau pestisida dari mulut Yuyun. Setelah itu, ia memberikan air kelapa muda sebagai pertolongan pertama untuk menangani keracunan istrinya, kemudian ia membawanya ke mantri kesehatan di dekat rumah.
"Karena Yuyun sudah muntah dan agak enakan badannya, saya antarkan dia ke RS di Surabaya agar dekat dengan keluarganya, sesuai permintaannya. Saya tidak tahu kalau keesokan harinya dia meninggal," papar Agus yang bersama rombongan keluarganya terpaksa kembali ke Bojonegoro untuk mencari uang. "Lagian, tidak mungkin ibu saya meracuni Yuyun. Secara fisik ibu saya lemah dibandingkan istri saya," bela Agus.
Sementara itu, Kapolsek Kapas Bojonegoro AKP Sukirman menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih belum menyimpulkan apakah ini murni pembunuhan berencana atau memang bunuh diri, sebab masih dalam tahap penyelidikan. "Nanti setelah hasil autopsi keluar, baru bisa dianalisa lebih jauh apa penyebab kematiannya," kata Kapolsek.
Saat ini, sebagian besar saksi, baik dari pihak korban maupun pihak suami korban sudah diperiksa, meski masih ada kekurangan dan perlu analisa lebih lanjut. "Nanti setelah gelar perkara dan dikuliti satu per satu biasannya akan terlihat gambarannya," papar Sukirman.
Uniknya, menurut Sukirman, sempat ada pernyataan dari Aminah, mertua Yuyun, yang mengaku dialah yang memberi racun pada minuman Yuyun. Namun, lanjutnya, hal itu masih belum bisa dipercaya sepenuhnya, sebab Aminah diketahui menderita latah dan pengakuannya sering berubah-ubah. "Jadi, pengakuannya terlihat lemah," imbuh Sukirman.
Gandhi