Selain tanpa minimal order, MCoT tak menerapkan batasan warna tertentu untuk desainnya. Pengerjaan satu kaos pun terhitung kilat, selesai dalam 15-45 menit. Tapi, jika ada yang kurang sempurna, bisa diperbaiki. "Kaos itu bisa dipakai siapa saja. Mungkin karena desain yang ada di pasaran tidak selalu cocok untuk semua umur, makanya banyak anak-anak hingga satu keluarga bikin kaos di sini."
Dari sekian banyak desain, teks tulisan dan gambar adalah yang paling diminati. Pernah ada yang minta dibuatkan desain kuda pegasus tersambung dari sisi depan hingga belakang. "Desain full seperti itu paling rumit bikinnya karena makan waktu dua hari. Itu kaos termahal, harganya sampai Rp 600 ribu. Tapi karena eksklusif, konsumen rela saja membayar." Harga yang dipatok berkisar Rp 60-190 ribu, memang bergantung ukuran desain, jenis tinta, dan designer fee. "Kalau mau bawa kaos sendiri juga bisa, tapi akan dikenai biaya tambahan. Karena suhu saat kaos di-press mencapai 180 derajat Celcius. Warna bisa tidak keluar, gosong, atau kaos menguning karena bahannya tidak cocok dengan tinta."
Sebagai sarana promosi, MCoT menggunakan sosial media dan metode word of mouth. Selain itu, mereka juga mensponsori band lokal, "Kalau ada acara dan promo mal juga kami kerja sama. Buat kami, customer is the best feedback," ujar Christine lagi. Ke depan, ia berencana membuka gerai serupa di mal lain, sambil menambah material tinta yang unik dan berbeda untuk pilihan konsumen.
Ade Ryani / bersambung