Menjaring Laba Dari Bisnis Bunga (2)

By nova.id, Rabu, 26 Oktober 2011 | 05:36 WIB
Menjaring Laba Dari Bisnis Bunga 2 (nova.id)

Menjaring Laba Dari Bisnis Bunga 2 (nova.id)
Menjaring Laba Dari Bisnis Bunga 2 (nova.id)

"Foto: Hasuna Daylailatu "

Mawar Hitam

Uniknya, pesanan tak hanya datang dari wilayah sekitar Jakarta saja, melainkan juga berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Malaysia. Toko bunga yang ada di sana seringkali memesan bunga ke TBC untuk diserahkan kepada klien di Jakarta. "Pemesannya sebagian orang Indonesia yang tinggal di sana, sebagian lagi bule. Biasanya untuk pacar atau istri yang berulangtahun," papar Hidayat.

Sedangkan pemesan dari Jabodetabek, sebagian di antaranya adalah perusahaan, artis, pejabat, departemen pemerintahan, maupun perorangan. Pesanan biasanya naik sekitar 30 persen pada akhir tahun dan naik dua kali lipat menjelang hari Valentine. Hidayat menambahkan, TBC menyediakan bunga lokal yang didatangkan dari Bandung, Puncak, dan Malang.

"Bunga impor juga banyak, biasanya tulip dan mawar Belanda. Harganya tentu lebih mahal daripada bunga lokal," imbuh Hidayat yang membandrol rangkaian bunganya mulai harga Rp 200 ribu-Rp 2 juta. Hidayat juga bekerjasama dengan kakaknya untuk membuka toko online ini selama 24 jam sehari. "Pesanan justru banyak saat tengah malam. Biasanya ucapan ulangtahun untuk pacar atau istri, klien minta dikirim sebelum jam 24.00, sehingga itu jadi ucapan yang pertama. Maka, kurir dan floris yang merangkai bunga juga ada yang stand by."

Salah satu daya jual TBC adalah, "Sekitar 2-3 jam setelah dipesan, bunga sudah sampai. Ini sangat berguna untuk orang-orang yang lupa ulangtahun pasangannya," ungkap pria yang menyediakan katalog berisi 300 macam rangkaian bunga di situs TBC ini.

Di situsnya, Hidayat juga menuliskan makna bermacam-macam warna mawar, antara lain mawar pink untuk pasangan remaja, merah marun untuk istri, putih untuk permintaan maaf, dan oranye untuk ulang tahun orangtua.

"Saya tulis juga di situ, mawar hitam biasanya untuk ancaman. Konon, digunakan untuk kegiatan voodoo. Entah kenapa, banyak yang memesan mawar hitam dan biru. Padahal, dua warna mawar itu tidak ada. Yang ada mawar agak kehitaman, itu pun harus diimpor dan masuk ke Indonesia paling tidak setahun sekali."

 Hasuna Daylailatu