"Awalnya saya tinggal di Jakarta dan kerja di perusahaan mainan anak-anak. Setelah menikah dan ikut suami ke Jogja, saya ingin punya usaha sendiri. Berbekal tahu soal games, saya buka rental PS. Bahkan sempat bekerja sama dengan perusahaan tempat saya kerja dulu untuk menjual alat games, karena peminatnya banyak. Tapi lama-lama sepi, kalah bersaing dengan games online yang lebih murah."
Ia lalu berpikir untuk mencari alternatif lain, yaitu membuka salon. "Saya buka salon khusus wanita, mulai dari perawatan rambut, wajah, dan spa. Nah, nama Rumah Adinda ini sebenarnya untuk nama salon. Alasannya, karena saya dipanggil Dinda oleh suami. Tak hanya salon, saya buka juga sanggar senam."
Terakhir, untuk melengkapi apa yang menjadi minatnya, Siti merambah ke usaha busana muslim. "Ya, niatnya berjualan sambil dakwah. Tapi tentu saja saya jual busana muslim yang trendi, untuk remaja dan ibu-ibu muda." Siti pun bercita-cita ingin memproduksi sendiri busana muslim. Rencananya, ia akan mendidik siswi SMK yang kelak membantunya dalam memproduksi busana muslim dengan labelnya sendiri. "Insya Allah, dalam waktu dekat," harapnya.
Nove