Cerita Dari Bom Bunuh Diri Solo

By nova.id, Senin, 26 September 2011 | 03:06 WIB
Cerita Dari Bom Bunuh Diri Solo (nova.id)

Cerita Dari Bom Bunuh Diri Solo (nova.id)

"Sepeda motor tertahan di halaman gereja (Foto: Wantek) "

Sepeda motor jemaah Gereja Bethel Indonesia Sepenuh (GBI) Kepunton, Solo (Jateng) masih  tertahan di halaman parkir gereja tersebut, menyusul aksi bom bunuh diri,Minggu (25/9) di gereja yang menyebabkan 28 jemaat luka parah dan memerlukan rawat jalan dan inap di RS.Dr.Oen Solo.

Hingga pagi ini Senin (26/9), gereja tersebut masih di-police line, pintu pagarnya dikunci, serta dijaga polisi. Tak seorang pun diizinkan memasuki halaman gereja. Masyarakat Solo juga masih mengerubungi gereja melihat-lihat situasi di depan gereja , kendati jenasah pria yang diduga pelaku bom bunuh diri sudah disingkirkan dari TKP dan dibawa ke RS Polri, Jakarta.

 Menurut satpam GBIS, Bregut Karyanto, gereja yang terletak di jalan AR.Rahman Hakim 49 ditutup untuk peribadatan hingga Sabtu (1/10). "Buka lagi Minggu tanggal 2 Oktober," terangnya. Masih kata Bregut, Rabu (5/10) sepeda motor milik para jemaah  sudah bisa diambil dari gereja. "Syaratnya cuma menunjukkan STNK."

Seperti diketahui, bom bunuh diri terjadi usai kebaktian atau Ibadah Raya Minggu sesi kedua pukul 09.00. Sesi pertama berlangsung pukul 06.00 Kala itu kebaktian Raya Minggu dipimpin pendeta Sigit Purbandono asal Surabaya. Sekitar jam10.53, ketika jemaat lain masih beribadat doa berkat, aksi bom bunuh terjadi dan melukai puluhan serta membuat panik jemaat yang masih berada di dalam gereja.Rini