Warna - Warni Lebaran, Semarak Bisnis Kue Kering di Berbagai Kota

By nova.id, Selasa, 30 Agustus 2011 | 04:54 WIB
Warna Warni Lebaran Semarak Bisnis Kue Kering di Berbagai Kota (nova.id)

Warna Warni Lebaran Semarak Bisnis Kue Kering di Berbagai Kota (nova.id)
Warna Warni Lebaran Semarak Bisnis Kue Kering di Berbagai Kota (nova.id)

"Berbagai ragam kue kering dijual di Pasar Mayestik. Karena tak keburu membuat sendiri, Yasril mengambil dari berbagai daerah (Foto:Nove) "

JAKARTA

Meski Pasar Mayestik sedang direnovasi hingga para pedagang dipindahkan sementara ke sebuah bedeng, tak mengurangi konsumen membeli kue kering buat Lebaran di tempat ini. Beragam kue dijual di sini, seperti nastar, lidah kucing keju, juga kue cokelat. Toko milik Yasril Usman Talawi (50) misalnya, "Dalam sehari bisa laku 1.500 stoples kue. Bahkan pernah mencapai 1.000 lusin selama Lebaran."

Agar menjangkau semua kalangan, Yasril menjual dengan berbagai harga, tergantung kualitas kuenya. "Yang paling laku, satu kotak isi 6 stoples harganya Rp 60 ribu." Kue lain dijual mulai dari Rp 20 - Rp 35 ribu per stoples.

YOGYAKARTA

Mirota Bakery (MB) yang berdiri sejak tahun 60-an merupakan bisnis turun-temurun dan memiliki pelanggan setia yang tersebar di berbagai kota. "Awalnya dari Oma saya, Tini Juniati. Tempatnya, ya, di sini, tapi ukurannya dulu kecil," jelas Dewi Priamsari, pemilik MB.

Selain kue-kue tradisional, MB juga memroduksi sendiri berbagai macam rasa kue. Hingga kini, ada 300 jenis kue dengan cita rasa yang khas. Nastaart durian, nastaart kurma, florentines, dan kasstengels dibandrol dengan harga Rp 54 ribu per stoples.

Jika mau memburu kue kering berharga miring, datang saja ke Pasar Kranggan. "Harga nastar sebulan lalu di supermarket, Rp 7 ribu per ons. Sedangkan saya di sini jual 37 ribu per kilogram," tutur Rusti Yantiningsih, sang pemilik toko.

Swita, Gandhi, Noverita, Kartika Santi