Prof. Hembing, Berpulangnya Sang Pakar Herbal

By nova.id, Jumat, 19 Agustus 2011 | 08:09 WIB
Prof (nova.id)

Prof (nova.id)

"Foto: Dok Nova "

Pakar herbal Hembing Wijayakusuma atau Prof. Hembing meninggal dunia pada 8 Agustus di RS Medistra. Kepergian Hembing terbilang mendadak, pasalnya pria berusia 71 tahun ini tak mengeluh sakit sebelumnya, dan dikenal amat peduli pada kesehatan pribadi. Konon, Hembing mengalami serangan jantung akibat kelelahan. Maklum, selain rajin melayani ratusan pasien di tempat praktiknya, The Hembing Center, di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Hembing juga masih aktif mengikuti kegiatan kesehatan di luar dan dalam negeri.

Nama Hembing mencuat ketika memiliki acara teve bertajuk Hidup Sehat Cara Hembing yang tayang di RCTI tahun 90-an. Berkat Hembing pula, pengobatan herbal di Indonesia naik daun. Ia rajin mengampanyekan tumbuhan berkhasiat asli Indonesia. Pengetahuan Hembing tentang herbal memang berlimpah. Pria kelahiran 10 Maret 1940 ini menimba ilmu kesehatan hingga ke negeri Cina, termasuk keahliannya di bidang spesialis akupunktur.

Penghargaan yang diperoleh Hembing di antaranya Bintang Jasa Utama dari Pemerintah Indonesia, penghargaan Keanekaragaman Hayati dari Menteri Lingkungan Hidup, penghargaan dari Menteri Kehutanan dan Perkebunan atas terapi sengatan lebah, serta penghargaan internasional Academician of Merit Award dari Lembaga International Dag Hammerskjold dan Diplomatic Academy of Peace dari Malaga, Spanyol. Hembing juga produktif membuat buku laris tentang kesehatan dan herbal.

Hembing wafat meninggalkan satu putri, Valencia Wijayakusuma, dan dua putra, Ipong dan Mochtar Wijayakusuma. Istrinya, Lilian Kusumawati, telah meninggal beberapa tahun lalu. Hanya Ipong dan Mochtar yang mengikuti jejak Hebing di bidang akupunktur dan pengobatan tradisional. Untuk sementara, The Hembing Center di Petamburan dikelola anak-anak Hembing.Tarmizi