Lantaran merasa buntu, pria berperawakan tinggi ini akhirnya merencanakan untuk mencelakai istrinya. "Niatnya biar istri cacat dan tak bisa kawin lagi," kata Dumadi. Soal kenapa Wahyuningsih harus dibakar, Dumadi mengaku ide itu terlintas begitu saja.
Begitu muncul ide, Minggu (31/8) malam itu juga Dumadi membeli bensin yang disimpan di botol plastik. Dumadi mengaku tenang saat menyiram tubuh istrinya dengan bensin. Begitu juga ketika Gadis yang tidur bersama ibunya berteriak-teriak. "Dia langsung saya tarik." Sembari menarik anaknya, Dumadi melempar batang korek api yang menyala ke tubuh istrinya.
Begitu api membakar tubuh istrinya, ia baru sadar. "Saya merasa kasihan, makanya api langsung saya matikan. Kemudian saya siram dia dengan air dari kamar mandi," kata Dumadi yang seakan merasa tak berdosa mencelakai istrinya. "Nah, kalau sudah cacat, dia kan, tak mungkin kawin lagi."
Penyesalan tentu ada di hati Dumadi. "Tapi bagaimana lagi. Semua sudah terlanjur," jelas Dumadi yang sampai saat ini belum ada satupun keluarga yang menjenguknya di tahanan. "Saya, sih, berharap ada keluarga dari Depok yang membesuk saya."
Ya, keluarga dari Depok memang satu-satu harapan bagi Dumadi. Saat ini ia tak mungkin mengharapkan lagi ada keluarga istrinya yang peduli.
Keluarga Normal
Dumadi dan Wahyuningsih pacaran selama lima tahun sebelum akhirnya menikah. "Dulu saya kenal istri saya di rumah orangtuanya di Jl Juanda, Jakarta." Ada alasan kenapa pasangan ini berpacaran cukup lama. "Saat itu saya sibuk banget. Sering ke luar kota, jadi enggak punya waktu memikirkan menikah." Saat pacaran, Wahyuningsih masih kerja di Matahari.
Setelah menikah, mereka tinggal di Sunter. "Sedikit demi sedikit kami menabung dan akhirnya setelah 9 tahun menikah, kami bisa punya rumah," jelas Dumadi yang mengaku kehidupan keluarganya normal seperti keluarga lainnya. "Kami jarang bertengkar. Apalagi setelah kami punya anak."
Justru ketika usia perkawinan mereka mulai "matang", masalah mulai muncul. "Tapi semua masalah intinya karena saya tidak kerja."
Berangsur Baik
Hingga Jumat (5/7), Wahyuningsih masih dirawat di ruang khusus luka bakar RS MH Thamrin Jakarta. Saat ditemui di depan ruangan rawatnya, salah satu kerabat Wahyuningsih menyatakan keberatan diwawancarai. "Maaf, saya enggak mau diwawancara. Kalau mau, sudah sejak lama saya bicara. Kalau mau tanya, silakan saja ke Polres," tolak pria yang tak mau menyebutkan namanya ini dengan halus.
Ditanya bagaimana perkembangan kondisi Wahyuningsih, pria berkaus hijau ini kembali menolak. "Dokter melarang saya bicara soal itu," tandasnya seraya berlalu. Namun, seorang pria lain yang juga tengah menunggui salah satu pasien di depan ruangan itu menyatakan, kondisi Wahyuningsih kini berangsur membaik.
Sukrisna, Hasuna