Sejak tinggal di Bandung tahun lalu, Winny Kusumah (28) mengembangkan usaha tas cantik untuk wadah stoples kue kering. Sebelumnya, Winny sudah tiga tahun membuat tas promosi. "Itu, lho, tas untuk keperluan seminar, ulang tahun, atau pengajian. Nah, suami memberi ide untuk membuat tas stoples kue. Saya setuju. Kayaknya prospeknya bagus," kisah Winny.
Setelah beberapa lama mengulik, Winny berhasil membuat tas kue. "Enggak sulit. Saya, kan, memang senang menjahit meski tidak belajar khusus. Dari hasil uji coba, saya bisa membuat tas kue berbahan plastik mika dan kain laken. Bagian atas saya kasih aplikasi kayak pita, istilahnya diserut," ujar Winny.
Untuk memasarkan produknya, Winny memilih secara online, di www.sweetietas.com. Dalam waktu singkat Winny mendapat pesanan dari beberapa orang yang memiliki bisnis kue. "Mungkin waktu itu belum banyak yang jualan tas kue lewat online. Kalau search di Google, situs saya paling atas."
Banyak masukan diterima Winny dari para konsumen. Salah satunya, susah memasukkan stoples ke dalam tas. "Akhirnya, saya memberi ritsleting di bagian pinggirnya." Berkat masukan dari pembeli pula, Winny membuat tas dengan berbagai ukuran. Misalnya, stoples kue 1/4 kg, 1/2 kg, stoples dua susun, tiga susun, dan seterusnya.
Pesanan datang dari Jakarta, Bekasi, bahkan sampai Lampung dan Riau. Winny mengaku kewalahan membuatnya. Apalagi, ia hanya dibantu seorang penjahit. "Dalam seminggu kami hanya sanggup mengerjakan sekitar 200 tas. Sebenarnya, masih banyak permintaan, tapi tenaga terbatas," kata Winny yang memasang harga Rp 4-5 ribu per tas.
Demi memenuhi pesanan, tak jarang Winny sampai begadang. "Kerjanya memang harus ngebut. Sebab, seminggu sebelum Lebaran, tas kue sudah harus dikirimkan. Sehabis Lebaran, permintaan menurun. Pesanan datang lagi saat Natal. Enggak sebanyak Lebaran, tapi lumayan," kata Winny yang setelah menikah tinggal di Klaten, di kampung halaman suaminya.
Kini, bersama sang suami, Winny mengelola toko peralatan rumah tangga di kawasan Kalasan (Jateng). Namun, usaha pembuatan tas promosi dan tas kue jalan terus. "Sekarang, saya sudah siap-siap memproduksi tas kue untuk keperluan Lebaran yang sudah dekat. Dibantu tiga penjahit, saya siap menerima pesanan, salah satunya dari Bekasi," kata Winny.
Henry